(CAKAPLAH) - Dari banyak jenis kanker yang menyerang anak-anak, leukimia atau kanker darah menjadi jenis kanker yang paling banyak dialami oleh anak.
Dikutip dari Free Press Journal, leukemia menjadi jenis kanker yang paling banyak diidap anak-anak, alias nomor satu dari tiga jenis kanker tertinggi pada anak yakni kanker bola mata, dan kanker tulang.
Tingginya leukimia di anak-anak dibandingkan jenis kanker lain ini juga terlihat pada kasus kanker anak di Indonesia. Dari keterangan, dr. Teny Tjitra Sari, Sp.A(K), MPH, Ketua UKK Hematologi -Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berdasarkan data Srikandi Registry Kanker di Indonesia tahun 2022 bahwa presentase jenis kanker pada anak yang paling sering terjadi yakni;
1. Leukemia Limfobiastik sebanyak 673 kasus
2. Leukimia myelobiastik akut: 144 kasus
3. Retinoblastoma 162 kasus
4. Osteosarkoma 91 kasus
5. Limfoma maligna non hodgkin 75 kasus
6. Nefroblastoma dan tumor ginjal nonepitel lainnya 63 kasus
7. Neuroblasto 53 kasus
8. Rabdomiosar 53 kasus
9. Leukimia myelobiastik kronis 50 kasus
10. Tumor ganas sel geminal gonad ganas 47 kasus
"Prevalensi kanker di Indonesia ini, leukimia ini kanker paling sering terjadi di 14 anak dari 1.000 ribu orang," ungkap dr Teny.
Mengingat leukimia begitu familiar pada anak-anak, sudah wajib bagi para orang tua untuk tahu dan paham apa saja gejala-gejala dari kanker leukimia pada anak. Dikutip dari Kidshealth, Rabu (15/2/2023) gejala kanker leukimia pada anak meliputi wajah anak yang terlihat pucat, merasa sangat lelah, lemah, atau sesak napas saat bermain.
Selain itu anak juga bisa sangat gampang memar, mimisan dalam jumlah banyak, atau berdarah dalam waktu lama bahkan walau hanya setelah mengalami luka kecil.
Tidak hanya gejala umum di atas, ada pula sederet gejala lain dari leukemia yang bisa dilihat orangtua pada anak.
Contohnya mulai dari rasa nyeri pada tulang atau persendian, terkadang menyebabkan pincang, ada pembengkakan kelenjar getah bening (kelenjar bengkak) di leher, selangkangan, atau area anggota tubuh yang lain, nafsu makan anak jadi memburuk dan akhirnya berat badan pun jadi turun, anak juga bisa mengalami demam tanpa gejala lain dan sakit perut.
Editor | : | Yusni |
Sumber | : | Okezone.com |
Kategori | : | Nasional, Serba Serbi |