SIAK (CAKAPLAH) - Pemerintah Kabupaten Siak menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk menekan angka kemiskinan ekstrem lewat sejumlah program yang dicanangkan tahun ini, langkah ini diambil sesuai Instruksi Presiden yang menargetkan 2024 kemiskinan ekstrem di Indonesia nol persen.
Bupati Siak Alfedri mengatakan, untuk dapat mencapai target nasional itu, pemerintah butuh lembaga penyokong dalam rangka menyusun program pengentasan kemiskinan agar tepat sasaran. Untuk itu, Alfedri meminta Baznas agar proses penyaluran bantuan lebih selektif ke depan.
"Masih ada waktu 2 tahun lagi untuk menuntaskannya. Kalau di Siak ini ada 6.000 data keluarga miskin, saya minta ini dikroscek lagi dan kalau benar ini diprioritaskan," cakapnya, Jumat (17/2/2023).
Ketua Baznas Kabupaten Siak Samparis Bin Tatan menjelaskan, ada tiga program dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Siak, pertama dengan program Konsumtif Berkelanjutan (Kobe).
Kobe merupakan mustahik yang tidak memiliki skill kerja baik di bidang pertanian, peternakan dan kecakapan hidup atau ketidakberdayaan secara fisik dan mental, baik karena cacat, jompo atau uzur, sakit jiwa atau mental.
"Ada 40 KK yang akan menerima program Kobe itu. Skemanya kita akan membeli hasil pertanian padi dari masyarakat untuk kemudian diserahkan kepada penerima Kobe. Atau bekerjasama dengan mitra warung harian Baznas untuk menyalurkan bantuan kebutuhan pokok per bulan bagi penerima Kobe," katanya.
Kedua, program Rehab Rumah Gotong Royong (Rema Goto). Bantuan ini ditujukan kepada mustahik yang kondisi rumahnya memprihatinkan. Dalam program ini ada 36 rumah yang akan direhab Baznas.
Ketiga, program Bina UMK (Usaha Mikro Menengah), dimana mustahik yang menerima program adalah mereka yang masuk dalam kemiskinan ekstrem namun mereka memiliki keahlian dalam pertanian, peternakan atau pun dalam berniaga. Maka Baznas akan dorong mereka mengembangkan usaha yang sehari-hari mereka lakukan.
"Ada 23 KK yang nantinya akan kita bantu berupa pengembangan usaha terdiri seperti penangkaran (kerambah) ikan, berjualan makanan di Kantin Sekolah, gerai Z-Chicken dan lain-lain. Ini supaya mereka nanti bisa mandiri usaha, itu tetap kita lakukan bimbingan bersama dinas terkait," katanya.
Ditambahkan Samparis, total penerima program pengentasan kemiskinan ekstrem tahun ini sebanyak 99 orang, dengan dana yang akan dikucurkan sebanyak Rp1,5 miliar.
Program pengentasan kemiskinan ekstrem ini merupakan kolaborasi antar perangkat daerah, dengan skema pendataan dimulai dari pemerintahan kampung sebagai penentu penerima manfaat (mustahik) melalui Musyawarah Kampung (Muskam) terlebih dahulu. Kemudian dari data tersebut masing-masing dinas terkait mengambil peran sesuai tupoksinya.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Siak |