Legiun asing selain Wagner Group terlibat dalam pertempuran di Ukraina. (REUTERS/CLODAGH KILCOYNE)
|
(CAKAPLAH) - Kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, belakangan menjadi sorotan setelah menyatakan tak lagi merekrut prajurit dari penjara.
Para kombatan bayaran Wagner Group kerap berada di garis depan pertempuran Ukraina bertaruh nyawa mereka. Bahkan, salah satu personel bisa dibunuh anggota sendiri jika kabur dari pertempuran.
Pasukan itu sebelumnya dikenal memiliki serdadu dari kumpulan narapidana. Namun kini, mereka tak lagi merekrut para tahanan tersebut setelah mengalami kerugian besar di Ukraina selatan, menurut dua sumber dekat Wagner kepada
"Kami telah sepenuhnya menyetop perekrutan narapidana ke PMC Wagner. Mereka yang bekerja untuk kami sekarang memenuhi semua kewajibannya," kata Prigozhin seperti dikutip CNN, Kamis (9/2).
Prigozhin tak menjelaskan alasan dia menyetop perekrutan napi sebagai prajuritnya. Namun sejumlah pihak menilai langkah ini merupakan perubahan strategi perang Wagner.
Terlepas dari ini, berapa sebetulnya gaji tentara Wagner?
Sebelum ada perang, tentara Wagner biasa dibayar sekitar US$3 ribu (setara Rp45 juta) sampai US$5 ribu (setara Rp75 juta) sebulan.
Namun, setelah perang pecah di Ukraina, gaji itu itu meningkat menjadi US$10 ribu (setara Rp151 juta), menurut sumber Middle East Eye.
Dengan gaji yang menggiurkan ini, Wagner berusaha menawarkan upah tersebut kepada para pejuang asing dari Turki, Serbia, Ceko, Polandia, Hongaria, Jerman, Kanada, Moldova, dan Amerika Latin.
Para prajurit asing ini bahkan disebut ditawarkan upah yang lebih tinggi dari gaji biasanya.
Saat ini, Wagner diyakini telah menghubungi kelompok kriminal lokal di Amerika Latin dan negara-negara Eropa seperti Ceko, Moldova, dan Hongaria untuk direkrut. Wagner disebut ingin memiliki pasukan yang haus darah dan tak segan membunuh demi uang.
"Mereka biasanya akan merekrut orang-orang dengan pengalaman militer yang solid, namun invasi telah mengubah Wagner," kata sumber anonim.
"Sekarang mereka mencoba menjangkau individu-individu yang tidak akan ragu untuk membunuh orang dan membutuhkan uang tunai," ucapnya.
Menurut sumber, informasi perekrutan ini sendiri sudah mulai disebarkan lewat oligarki Rusia yang tinggal di Eropa dan perantara-perantara mereka yang memiliki hubungan dengan kelompok kriminal setempat.
Para perantara digambarkan sebagai "orang-orang yang akrab dengan formasi pro-Rusia lokal, mantan tentara, dan organisasi kriminal".
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional |