PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Riau pada bulan Januari 2023 sebesar US$ 1,69 miliar atau mengalami penurunan sebesar 6,81 persen dibanding ekspor bulan Desember 2022.
Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 9,08 persen meskipun ekspor migas naik sebesar 43,18 persen.
"Ekspor nonmigas dari US$ 1,73 miliar pada bulan Desember 2022 turun menjadi US$ 1,58 miliar pada bulan Januari 2023. Sementara itu, ekspor migas mengalami kenaikan dari US$ 78,65 juta pada bulan Desember 2022 menjadi US$ 112,61 juta pada bulan Januari 2023," ujar Misfaruddin, Sabtu (18/2/2023).
Ia mengatakan pada bulan Januari 2023, dari 10 golongan barang ekspor nonmigas terbesar, enam golongan mengalami penurunan dibanding Desember 2022. Penurunan yang terbesar terjadi pada kelompok Lemak & Minyak Hewan/Nabati yaitu sebesar US$ 114,82 juta, diikuti oleh Bubur Kayu (Pulp) US$ 52,37 juta, Kertas dan Karton sebesar US$ 19,37 juta, Serat Stapel Buatan sebesar US$ 11,16 juta, Berbagai Makanan Olahan sebesar US$ 5,25 juta, dan Tembakau sebesar US$ 0,29 juta.
"Sedangkan kelompok barang yang mengalami kenaikan antara lain golongan Berbagai Produk Kimia sebesar US$ 17,67 juta, diikuti Ampas dan Sisa Industri Makanan sebesar US$ 14,50 juta, Bahan-bahan nabati sebesar US$ 7,62 juta dan kelompok Bahan Kimia Organik sebesar US$ 5,66 juta," Cakapnya.
Pada Januari 2023, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas memberikan kontribusi sebesar 99,34 persen terhadap total ekspor nonmigas.
"Secara year on year ekspor 10 golongan barang utama nonmigas tersebut mengalami penurunan sebesar 46,90 persen terhadap Januari 2022," jelasnya.
Sementara itu secara year on year (y-on-y), pada bulan Januari 2023, nilai ekspor Riau mengalami penurunan sebesar 1,62 persen dibanding Januari 2022 dengan ekspor yang mencapai US$ 1,72 miliar.
"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas sebesar 2,95 persen, meskipun ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 21,68 persen. Naiknya ekspor migas disebabkan oleh naiknya ekspor minyak mentah dan ekspor industri pengolahan hasil minyak," pungkasnya.