

![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Nofrizal, angkat bicara terkait kebakaran yang meludeskan 400 kios pedagang di Pasar Cik Puan, Kota Pekanbaru.
Kepada CAKAPLAH.com, Senin (20/2/2023), Nofrizal mengatakan, bahwa Pasar Cik Puan sudah berkali - kali terbakar, karena merupakan pasar sementara, bukan pasar permanen.
"Kita minta, nanti setelah penyelidikan, selesai dibersihkan, harus cepat diambil kebijakan oleh Pemko," kata Nofrizal.
Ke depannya juga, harus dibangun pasar secara permanen, dengan kajian yang tepat dengan melibatkan lembaga independen, dan tokoh Riau, serta Pekanbaru.
"Membangun itu bukan hanya kepentingan, tapi kebutuhan. Kalau pingin begini, pingin begitu, nantinya gak sesuai terus. Kalau berdasarkan kepentingan itu nanti jelas dia. Termasuk kajian pasar yang dibangun dan belum selesai itu, harus ada kajian, apakah dibangun atau dihapuskan," cakapnya lagi.
Yang jelas, kata politisi PAN ini, ke depan harus dipikirkan secara matang dan cepat terhadap persoalan yang terus berulang itu.
"Namun, untuk jangka pendek, juga kita minta harus ada kebijakan yang jelas, jangan sampai nantinya setelah bersih TKP itu, pedagang akan membuat sendiri lagi kios di depan dan akan dekat dengan jalan, nah, kalau itu terjadi, hal itu membawa masalah baru. Kita harap yang terbaik dan kebijakan yang jelas," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, pedagang hingga pengunjung Pasar Cik Puan Pekanbaru tidak menyangka dengan peristiwa kebakaran yang terjadi pada Ahad (19/2/2023) sore.
Mereka mengira bahwa kepulan asap pekat berwarna hitam yang membumbung tinggi itu berasal dari orang yang sedang membakar sampah. Namun saat mengetahui terjadinya kebakaran, pedagang dan pengunjung pasar langsung panik.
"Awalnya itu memang terlihat asap, kami pikirnya orang bakar sampah. Tapi kok asapnya makin tebal, barulah banyak orang teriak 'kebakaran'," ujar salah satu pedagang di lokasi.
Api sendiri diketahui berasal dari kios bagian belakang yang menjual emas dan sayur-sayur.
"Apinya berasal dari belakang pasar, jadi di situ kiosnya jual sayur dan emas. Tadi juga petugas Damkar Pekanbaru bisa dibilang telat, karena api sudah menjalar dan membakar semuanya," ungkapnya.
Sementara itu, seorang pengunjung bernama Dwi merasa kaget saat dirinya hendak berbelanja dan melihat kepulan asap di bagian belakang pasar.
"Saya hendak belanja, kemudian melihat asap, awalnya biasa aja karena saya kira asap dari sampah, saat tahu itu asap kebakaran, saya langsung bergegas menjauh dari pasar," cakapnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |







































01
02
03
04
05








