
![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Fenomena politisi yang hobi berpindah-pindah partai saat ini makin banyak terjadi di Provinsi Riau. Ada beberapa nama yang kerap bergonta-ganti partai menjelang kontestasi Pemilu 2024.
Pengamat Politik UIR Panca Setyo Prihatin mengatakan fenomena itu terjadi lantaran partai politik tidak mempunyai ikatan ideologis. Saat ini, keberadaan parpol itu 'seksi'. Sebab, jika ingin maju, tidak ada pilihan selain harus melalui parpol.
"Makannya Parpol harusnya menjalankan fungsi parpol. Setidaknya ada enam. Memastikan punya indikator diminati, mulai dari pendidikan politik, edukasi politik, seleksi dan betul-betul dukung calon yang memenuhi kualifikasi," kata Panca Setyo Prihatin, Rabu (22/2/2023).
Sejauh ini, kata dia, sebagian besar politisi hanya menganggap partai politik sebagai kendaraan untuk mencapai tujuannya saja. Apalagi selama ini, parpol tidak menjembatani kepentingan masyarakat dengan pemerintah.
"Tidak ada parpol menjembatani masyarakat dengan pemerintah, kantor partai politik selalu tutup untuk masyarakat," jelasnya.
Alasan politisi berpindah-pindah yang paling rasional menurut Panca Setyo Prihatin lantaran menganggap partai politik sebagai partai transaksional, kemudian pindah partai karena tidak setuju dengan keputusan partai.
"Ini banyak terjadi di banyak tempat, apalagi kuota terbatas," jelasnya.
Sementara jika berbicara soal kader, menurut Panca, tidak semuanya kader di partai yang betul-betul punya ideologi yang sama dengan partai. Ini juga menjadi penyebab politisi sering berpindah-pindah partai.
"Kalau kita bicara kader, ada yang ideolog dan menjadikan alat kepentingan saja, sehingga setiap perhelatan Pemilu muncul 'kutu loncat'," jelas Panca.
Penelusuran CAKAPLAH.com, sejumlah nama seperti Sayed Abubakar Assegaf yang sebelumnya Demokrat, kini pindah ke Perindo, Instsiawati Ayus sebelumnya sempat gabung Nasdem namun pindah lagi ke Perindo.
Kemudian, Irwan Nasir yang sebelumnya sempat gabung Nasdem juga sudah memutuskan pindah ke PKB, begitu juga Rita Zahara yang juga sebelumnya sempat gabung dengan Nasdem dan dikabarkan bergabung dengan partai Gerindra.
Ada juga sejumlah politisi yang akan maju di tingkat DPRD Provinsi memilih untuk pindah partai, sejumlah nama yang mulai kelihatan tersebut, di antaranya Asri Auzar sebelumnya sempat keluar dari Demokrat dan bergabung dengan PKB.
Bahkan terakhir beredar pula kabar jika mantan ketua DPD Demokrat itu bergabung dengan Perindo. Selain Asri Auzar juga ada nama Indra Rukmana yang sebelumnya di Demokrat dan sempat gabung Perindo terakhir terlihat sudah gabung dengan PKN.
Selain itu, ada juga nama Bambang Runmam dan Kamaruzzaman yang sebelumnya sama-sama di Demokrat memilih gabung dengan Perindo. Kemudian nama Zaini Ismail juga sempat gabung di Demokrat pada Pemilu 2019 lalu kini memilih partai Ummat.
Syahril Topan yang dikenal bersama PAN kini memilih gabung Partai Golkar. Nama-nama lain yang diprediksi juga akan pindah partai yakni Kasir yang saat ini di partai Hanura, namun belum diketahui pindah kemana pastinya, beredar kabar pindah ke Gerindra.
Sebelumnya juga sudah ada nama Taufik Arrakhman yang merupakan kader Gerindra, memilih bergabung dengan PKB dan saat ini menjadi ketua PKB Kota Pekanbaru.










































01
02
03
04
05







