Yelli Nofiza
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 saat ini salah satunya Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih. Ada beberapa kendala yang dihadapi petugas, salah satunya rumah warga yang tertutup.
Menanggapi itu, Komisioner KPU Kota Pekanbaru Divisi Sosialisasi dan SDM Yelli Nofiza meminta masyarakat untuk membuka pagar rumah dan menerima petugas Pendataan Daftar Pemilih (Pantarlih).
Sehingga, masyarakat yang sudah memiliki hak pilih bisa terdata dengan baik. Berdasarkan pengalaman petugas di lapangan selama ini, sejumlah masyarakat pemilih enggan menerima petugas Pantarlih saat mendatangi rumah mereka.
Akhirnya, pada saat penetapan pemilih berdasarkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan hari H pencoblosan, yang bersangkutan baru protes. Padahal ada waktu dan tahapan bagi mereka dilakukan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih.
"Jadi ada masyarakat kita yang tertutup dan bahkan tidak mau membuka pintu saat didatangi petugas Pantarlih, akibatnya tidak terdata saat Pencoklitan berlangsung," kata Yelli Nofiza, Kamis (23/02/2023).
Tambah dia, pada saat pencoblosan, masyarakat yang tidak terdata tersebut protes kepada penyelenggara karena datanya tidak tercocokkan saat coklit berlangsung.
"Banyak selama ini pada hari H, baru mereka ribut, kita menyayangkan sikap apatis masyarakat yang seperti ini," jelasnya.
Ia berharap, masyarakat agar menyambut baik petugas Pantarlih yang datang mendata melakukan pencocokan dan Penelitian di lapangan. Dengan begitu, Pemilu yang berlangsung tahun depan bisa sukses.
"Ini demi suksesnya pelaksanaan pemilu yang baik, haruslah kita dukung bersama, terutama masyarakat," kata Yelli.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Kota Pekanbaru |