Markarius Anwar
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Secara umum, kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengalami kenaikan. Namun, masih ada yang mendapat catatan dari Komisi III DPRD Riau.
Ketua Komisi III DPRD Riau Markarius Anwar mengatakan, hal ini berdasarkan evaluasi yang sudah dilakukan secara maraton untuk memastikan manajemen perusahaan berjalan secara profesional dan mampu mencapai target realisasi dari tahun sebelumnya.
"Dari laporan keuangan mereka dari tahun lalu memang ada yang defisit. Tapi tahun ini surplus, jika tahun kemarin deviden turun sekarang sudah naik, kita apresiasi kerja-kerja BUMD kita," kata Markarius Anwar, Jumat (24/02/2023).
Dia menjelaskan, untuk Bank Riau Kepri, ada catatan positif. Sebab sebelumnya ada kekhawatiran akan terjadi penurunan penghasilan, laba hingga dividen akibat adanya konversi dari konvensional ke syariah.
"Setelah dievaluasi hasilnya tetap ada peningkatan dan ini kita apresesiasi," kata dia.
Ia memaparkan, masih ada beberapa perusahaan BUMD dengan penghasilan di bawah target yang ditetapkan atau belum memberikan keuntungan. Diantaranya, PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER), PT Pembangunan Investasi Riau (PIR), dan PT Riau Petroleum.
"Diharapakan PT Riau Petroleum memenuhi target terutama dalam pengelolaan Participating interest (PI) 10 persen Migas di wilayah kerja Provinsi Riau terutaman Blok Rokan," kata dia.
"Kita evaluasi dan dorong kinerja dalam pengurusan PI itu, dari beberapa wilayah kerja Participating Interest, PT. Riau Petroleum baru selesai satu di Siak," tambah dia.
Markurius mengatakan, pengawasan akan dilakukan secara berkala perkuartal atas pencapaian-pencapaian perusahan tersebut. Hal ini bertujuan untuk mendorong peningkatan di setiap BUMD, kemudian mencari usaha yang menghasilkan.
"Terhadap anak-anak perusahaan yang tidak menghasilkan atau yang selama ini masih belum menjadi beban akan dilakukan perbaikan," kata dia.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |