PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kecelakaan kerja di lingkungan kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali terjadi. Terakhir, tiga nyawa melayang di dalam kontainer limbah PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) di Central Mud Treating Facility (CMTF) Balam Selatan, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir, Riau.
Anggota Komisi I DPRD Riau Kelmi Amri mempertanyakan profesional PHR dalam mengelola Blok Rokan, yang menunjuk vendor. Ia menilai, banyaknya kecelakaan kerja hingga merenggut nyawa merupakan bobroknya pengelolaan Blok Rokan oleh PT PHR.
"Hulu keruh hilir pasti keruh. Salah kelola ya manajemennya berarti yang diganti dan evaluasi. Pasti sembrono nunjuk vendor," kata dia.
Lanjut dia, kecelakaan kerja bisa diminimlisir. Dulu, kata dia, vendor-Vendor yang berkontrak dengan Chevron tidak sesering ini terjadi kecelakaan kerja. "Sudahlah vendor lokal dikesampingkan, vendor-vendor baru malah buat ulah," kata dia.
Ia menegaskan, kejadian seperti ini harus diusut tuntas. Jika memang tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), Ia minta bekukan perusahaan tersebut. "Kita minta usut tuntas bila terjadi pelanggaran berat dan tak sesuai SOP keselematan kerja, beku kan saja perusahaannya," kata dia.
Ia juga meminta aparat terkait mengusut proses lelang yang ada di PT PHR, apakah sudah sesuai aturan. Ia juga meminta kepolisian mengusut tuntas persoalan tewasnya pekerja di lingkungan PT PHR.
"Sudah saatnya Kajati Riau usut proses lelang di PHR. Dan soal kecelakaan kerja ini kita minta Polda Riau usut tuntas dan bila perusahaan pemegang kontrak tak punya kecakapan melakukan kegiatan, bekukan saja," tegasnya.
Berita sebelumnya, kecelakaan kerja kembali terjadi di area operasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Tiga pekerja tewas setelah terjatuh ke dalam kontainer limbah PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) di Central Mud Treating Facility (CMTF) Balam Selatan, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir, Riau, Jumat (24/2/2023).
PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) diketahui merupakan perusahaan rekanan PT PHR yang menangani pengolahan limbah. Informasi yang beredar korban tewas mencapai tiga orang yang diduga merupakan karyawan PT PPLI, yakni Hendri, Desy Krismanto, dan Ade Ilham.
Dikonfirmasi CAKAPLAH.com, Manager Humas PT PPLI Arum Tri Pusposari membenarkan tewasnya karyawan PPLI tersebut ke dalam kolam limbah cair.
"Jadi begini, kami belum tahu ini motif (penyebab, red) meninggalnya apa. Jadi kejadiannya pas jam istirahat siang, jadi sebetulnya memang tidak ada kegiatan yang seharusnya berada di area tersebut, karena semua orang sedang istirahat. Dan tidak ada arahan khusus untuk bekerja di area itu," cakap Arum.
Saat ini, kata Arum, pihaknya sedang menginvestigasi lebih jauh ketiga karyawan yang meninggal tersebut motifnya apa, karena bekerja tanpa ada jadwal. "Itu yang sedang kami investigasi, bersama SKK Migas dan PHR," kata Arum.
Lebih jauh, ia mengatakan, pihaknya saat ini sedang dalam masa berkabung dengan tewasnya ketiga karyawan PT PPLI tersebut. "Kami sekarang lagi berduka, karena itu teman-teman kami semua. Jadi kami sekarang lagi pendampingan ke keluarga di sana," tukasnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Riau |