

![]() |
Pekanbaru (CAKAPLAH) - Kasus kecelakaan kerja Blok Rokan telah merenggut 10 nyawa. Terakhir adalah tewasnya tiga pekerja PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), yang merupakan subkontraktor PT PHR di Central Mud Treating Facility (CMTF) Balam Selatan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, akibat terjatuh ke dalam kolam limbah cair, Jumat kemarin.
Kejadian ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak mulai dari gubernur Riau, DPRD dan banyak elemen masyarakat.
Salahsatunya datang dari elemen mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Mereka bahkan mendesak agar Direktur Utama PT PHR Jaffe A Suardin dievaluasi.
Ketua PKC PMII Riau Amri Taufiq Hasibuan SH, mengatakan tewasnya pekerja di area Blok Rokan karena adanya kelalaian dan tidak profesionalnya PT PHR dalam mengelola peraturan keselamatan dan kesehatan pekerja.
"PMII mengutuk keras atas tidak profesionalnya PT PHR yang berujung dengan hilangnya sejumlah nyawa pekerja," kata Amri, Sabtu (25/2/2023).
Amri dan jajaran PMII meminta pihak terkait mengusut tuntas secara hukum kasus dugaan kelalaian yang mengakibatkan hilangnya sejumlah nyawa pekerja.
"Kejadian ini merupakan kelalaian fatal dalam mengelola Blok Rokan. Oleh sebab itu ini harus diusut tuntas, karena kita menilai kasus tersebut terjadi akibat buruknya manajemen PHR mengelola Blok Rokan dan buruk dalam memilih rekanan kerja," ungkapnya.
Tak hanya itu, Amri juga meminta Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN mencopot Dirut PT PHR Jaffe A Suardin.
"Jaffe A Suardin harus mundur dari PHR, semoga ini adalah kasus terakhir," ungkapnya.
Untuk diketahui kecelakaan kerja terjadi di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Jumat (24/2/2023).
Kecelakaan kerja tersebut menewaskan tiga orang pekerja, yang terjadi ke dalam kontainer limbah PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), yang merupakan subkontraktor PT PHR di Central Mud Treating Facility (CMTF) Balam Selatan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau. Ketiga korban diduga terjatuh ke dalam kontainer limbah.
Manager Humas PT PPLI Arum Tri Pusposari membenarkan tewasnya karyawan PPLI tersebut ke dalam kolam limbah cair.
"Jadi begini, kami belum tahu ini motif (penyebab, red) meninggalnya apa, jadi kejadiannya pas jam istirahat siang, jadi sebetulnya memang tidak ada kegiatan yang seharusnya berada di area tersebut, karena semua orang sedang istirahat, dan tidak ada arahan khusus untuk bekerja di area itu," kata Arum.
Maka, saat ini, kata Arum, pihaknya sedang menginvestigasi lebih jauh ketiga karyawan yang meninggal tersebut motifnya apa, karena bekerja tanpa ada jadwal.
"Itu yang sedang kami investigasi, bersama SKK Migas dan PHR," kata Arum.
Lebih jauh, ia mengatakan, selain itu, pihaknya saat ini sedang dalam masa berkabung drngan tewasnya ketiga karyawan PT PPLI tersebut.
"Kami sekarang lagi berduka, karena itu teman-teman kami semua. Jadi kami sekarang lagi pendampingan ke keluarga di sana," tukasnya.***










































01
02
03
04
05


















