

![]() |
Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau Dr Chaidir
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) yang juga mantan Ketua DPRD Riau, Dr drh Chaidir mengatakan, pemberitaan evaluatif empat tahun kepemimpinan Gubernur Syamsuar memimpin Riau, menyengat beberapa pihak. Sukses-tak sukses, pantas-tak pantas menghiasi halaman berita.
Menurut Chadir, persoalan ini semata hanyalah masalah persepsi. Ia mencontohkan, angka sembilan yang diletakkan di lantai yang bersih, akan diartikan berbeda antara dua orang yang memandangnya dari kaki angka sembilan dengan yang memandang dari kepala angka sembilan. Dimana yang seorang akan mengatakan sembilan, seorang lainnya akan mengatakan enam. "Tak percaya, cobalah," kata Chaidir, kepada CAKAPLAH.com, Senin (27/2/2023).
Baca: Nilai Tak Ada yang Diperbuat, Syamsuar Disarankan Tak Usah Maju Pilgubri 2024
Dalam psikologi komunikasi, kata Chaidir lagi, kita juga sering berhadapan dengan dua sudut pandang terhadap objek yang sama. Misalnya, sebuah gelas kaca yang diisi air setengah, pasti ada yang menyebut gelas itu hampir penuh dan ada pula yang menyebut gelas itu hampir kosong. Tergantung siapa yang melihatnya.
"Maka dalam mengevaluasi empat tahun kepemimpinan Gubernur Syamsuar, menurut saya hanyalah pada perbedaan persepsi dan perbedaan sikap. Katakanlah, misalnya, karena didera oleh pandemi Covid-19, Gubernur Syamsuar hanya berhasil memenuhi separuh dari targetnya, sekali lagi katakanlah misalnya demikian, maka orang-orang yang bersikap pesimis akan mengatakan gagal, orang-orang yang optimis akan mengatajan sukses. Orang pesimis akan mengatakan gelas itu hampir kosong, orang optimis akan mengatakan gelas itu hampir penuh. Itu saja sebenarnya," kata Chaidir lagi.
Baca: Kadiskominfo Riau Jangan Jadi Tameng Pribadi, Syamsuar Tidak Serta Merta Disebut Gagal
Ia mengatakan, tidak mudah bagi seorang gubernur di manapun memimpin di era pandemi Covid-19, kenyataannya, alhamdulillah Riau baik-baik saja.
Ada banyak anggaran pembangunan yang harus direfocusing, dialihkan untuk penanggulangan pandemi. Tapi pasca pandemi, berdasarkan indikator-indikator makro (yang mestinya indikator ini juga diakui kesahihannya oleh ilmuwan). Bila misalnya disebut pertumbuhan ekonomi meningkat, meningkatnya investasi dan menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran, kinerja ini tentu dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Saya usul, agar pro-kontra tidak melebar ke mana-mana di luar konteks, dan untuk mendapatkan gambaran yang objektif, serta rekomendasi yang inovatif, elok juga Pemprov dan DPRD Riau menganggarkan agar dilakukan audit secara keseluruhan, cari konsultan independen (listed company) bila perlu konsultan luar negeri yang sudah punya nama dan terpercaya, agar terbebas dari subjektivitas. Hasil auditnya kita terima dengan lapang dada," tukas Chaidir.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |









































01
02
03
04
05


















