PEKANBARU (CAKAPLAH) - Intsiawati Ayus akhirnya buka suara kenapa dirinya pindah ke Partai Perindo sebagai perahunya mengincar kursi DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang. Padahal anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tersebut sempat bergabung dengan Partai Nasdem, bahkan telah pula memasang beberapa baliho ukuran besar di sejumlah tempat.
Senator Riau ini mengatakan, dengan segala pengalaman politiknya ia meyakini bahwa sistem Pemilu 2024 akan kembali ke proporsional tertutup, yang mana ia harus mendapatkan jaminan untuk duduk di Senayan.
"Jika dibanding Nasdem dengan Perindo, jauh kalah seksinya Perindo ini. Namun, saya memilih dengan mengukur diri, IA (Intsiawati Ayus, red) sukses tak terkalahkan di DPD, bahkan tenaga ahli saya saja (mencoba) menggerus suara saya pada 2019 lalu, sama sekali tak tergerus suara saya. Dan di Perindo, saya mulai dari 0, tak ada yang tak mungkin," kata perempuan yang biasa disapa Iin tersebut, Selasa (28/2/2023).
Untuk diketahui Intsiawati Ayus merupakan anggota DPD RI dapil Riau. Ia bahkan telah duduk sebagai senator sejak Pemilu 2004 lalu hingga hari ini. Namun setelah tidak pernah tergusur dari kursi DPD pada pemilu mendatang ia akan mengincar kursi DPR RI dengan bergabung dengan Partai Perindo.
Pada pemilu mendatang Iin yakin dengan bergabung bersama Partai Perindo peluang dirinya duduk di Senayan lebih besar. Salah satunya adalah ia yakin sistem pemilu mendatang akan menggunakan proporsional tertutup. Apalagi yang mengusulkan sistem tersebut adalah partai pemenang pemilu, PDIP.
"Saya tegaskan, saya terhukum antara proporsional terbuka dan tertutup. Untuk diketahui saja, seluruh produk di Senayan adalah produk kompromi politik. Kompromi itu ada ketuanya, nah yang minta untuk proporsional tertutup itu adalah Banteng (PDIP, red), ketuanya banget. Jadi ya sudah. Feeling saya itu mengatakan yang akan jadi keputusan nantinya adalah sistem proporsional tertutup," cakapnya.
Atas dasar itu, ia perlu jaminan untuk bisa dipilih oleh partai duduk seusai pertarungan. "Jadi saya yang bukan siapa-siapa jadi bagaimana, saya hargai kaderisasi di Nasdem. Makanya saya pindah. Sistem pemilu ini menjadikan saya siap terima risiko. Saya siapkan target menang, dan kalau saya menang, jangan sampai tak ada jaminan," ujarnya.
Perindo, kata Iin melalui Ketua Umum Hari Tanoe kemudian memberinya jaminan bahwa jika duduk, Perindo akan memberi kursi tersebut kepada dirinya. "Ketua Perindo menjamin nomor urut satu, dan ditandatangani di atas materai. Karena politik ini kompromi dan pilihan, dan jaminan, makanya saya pindah ke Perindo," tegasnya.
Lebih jauh, kata Iin, dirinya dengan sifat petarungnya juga menerima tantangan dari Ketum Perindo untuk maju Nyaleg DPR RI Dapil Riau 2, walaupun basisnya di Riau 1.
"Saya terima tantangan itu, walaupun suara saya banyak di Riau 1. Namun, sebagai petarung saya siap menang di Riau 2," tukasnya.
Daerah Pemilihan calon anggota DPR RI Dapil Riau terbagi 2. Dapil Riau 1 terdiri dari Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, dan Kota Dumai.
Sedangkan Dapil Riau 2 yakni Kabupaten Kampar, Pelalawan, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, dan Kuantan Singingi.***