![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota Bawaslu Riau Amiruddin Sijaya menyebut, pendidikan politik penting bagi pemilih pemula dalam menyukseskan Pemilu 2024. Sebab, pemilih pemula memiliki peran penting menentukan arah pembangunan bangsa.
“Pendidikan politik penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu dan Pemilihan, serta meningkatkan pemahaman dan perilaku masyarakat mengenai hak dan kewajiban serta peran dalam penyelenggaraan Pemilu dan pemilihan,” kata Amiruddin, Ahad (19/03/2023).
Amir menjelaskan ada 5 lima syarat menuju Pemilu berkualitas, pertama yaitu adanya aturan yang tegas dan jelas, kedua peserta Pemilu yang taat aturan, ketiga netralitas ASN/TNI/Polri, keempat penyelenggara Pemilu yang berkompeten dan berintegritas dan yang kelima pemilih yang cerdas dan partisipatif.
“Pengawasan Pemilu partisipatif bagi pemilih pemula ini tentunya untuk turut andil berpartisipasi dalam melakukan pengawasan tahapan Pemilu, sebagai upaya pencegahan dan potensi pelanggaran selama proses penyelenggaraan tahapan Pemilu berlangsung,” jelasnya.
Ia menambahkan, jumlah Pengawas Pemilu di lapangan itu tidak sebanding dengan yang diawasi. Sehingga dibutuhkan partisipasi semua pihak untuk membantu Bawaslu melakukan pengawasan di setiap tahapan Pemilu yang sedang berjalan.
Ketua Komisi I DPRD Riau Eddy A Mohd Yatim mengatakan, sebagai generasi penerus bangsa, adalah sebuah kesalahan ketika anak anak mudanya buta politik. Kata dia, menentukan pilihan wakil rakyat harus berdasarkan pilihan yang tepat, paham rekam jejak, dan bisa berkomunikasi dengan konstituennya.
"Sebagai anggota DPRD Riau, yang juga wakil rakyat, sudah semestinya kami mengedukasi adik-adik siswa SMA, agar memahami, bagaimana sebenarnya memilih yang benar. Salah memilih, karena buta politik, sebuah kesalahan, dan perlu edukasi yang benar, dan tentunya melalui literasi dan terus membaca," kata Eddy A Mohd Yatim, Jumat (17/03/203).
Anggota DPRD Riau yang juga anak jati Bengkalis ini, memberikan semangat agar familiar dengan dunia politik. Sebab, berpolitik yang benar inilah yang akan menentukan adab dan masa depan bangsa.
"Di sinilah kami hadir, dalam agenda edukasi pemilih pemula. DPRD Riau menjalankan fungsi kontrol atau pengawasan, apakah benar telah dilakukan edukasi yang tepat, pemberian literasi yang intensif, dan ada gerakkan yang masif dalam mengantarkan generasi milenial ini, sebagai pemilih aktif tanggal 14 Februari 2024 ini," kata Eddy.
Dalam sesi tanya jawab, salah seorang siswa, Aqila siswa SMA 2 Bengkalis mengutarakan, bagaimana sebenarnya menjaga etika dalam berpolitik, dan menjadi seorang anggota DPRD yang menawan hati rakyat.
Menanggapi pertanyaan ini, Ketua Komisi I ini memesankan, jadilah seorang tokoh figur yang apa adanya, tidak banyak topeng, sampaikan kepada rakyat apa saja program yang bisa, dan apa yang tidak bisa karena menyalahi aturan.
"Sampaikan apa adanya, sebagai pejabat publik, yang memegang amanah rakyat, kita juga harus mengedukasi masyarakat, apa saja program yang bisa dijalankan sesuai regulasi. Kedua, jangan, karena kursi kekuasaan, kemudian kita justru terlalu banyak janji, dan kemudian menabrak aturan yang ada. Sehingga rakyat, merasa ditipu. Untuk menjadi wakil rakyat yang beretika, jadilah apa adanya, ikuti aturan yang ada, begitu ada kewenangan, berilah program program yang menyentuh kepentingan masyarakat," paparnya.










































01
02
03
04
05


