PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bank Indonesia (BI) Riau memastikan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat selama periode Ramadan dan Idulfitri Tahun 2023 dapat terpenuhi.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau, Muhamad Nur dalam acara Kick Of Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau mengatakan, selama periode Ramadan dan Idulfitri 2023, kebutuhan uang secara nasional diperkirakan meningkat menjadi sebesar Rp195 triliun, naik 8,22 persen (yoy) dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar Rp180 triliun.
"Untuk wilayah Riau, BI memperkirakan kebutuhan uang untuk 12 kabupaten/kota selama bulan Ramadan dan Idulfitri yaitu sebesar Rp5,6 triliun. Kebutuhan tersebut meningkat sebesar 2,45 persen (yoy) dibandingkan realisasi tahun 2022 yang sebesar Rp5,4 triliun," ujar Muhamad Nur, Selasa (21/3/2023).
Ia mengatakan kebutuhan yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya ini ditetapkan dengan melihat angka asumsi makro dan tren realisasi secara historis.
"Pencabutan status PPKM oleh pemerintah, pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, serta peningkatan mobilitas masyarakat pada momen mudik lebaran diperkirakan mendorong kebutuhan uang kartal lebih tinggi dari tahun sebelumnya," cakapnya.
Dalam rangka memastikan kebutuhan uang di Ramadan dan Idulfitri, Bank Indonesia secara nasional menjalankan sebuah rangkaian kegiatan yang disebut dengan SERAMBI 2023.
"SERAMBI 2023 ini dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tiga hal," ungkapnya.
Adapun ketiga poin tersebut pertama, pemenuhan kebutuhan uang, dengan menjamin kecukupan kebutuhan uang untuk masyarakat melalui perbankan dengan jumlah yang cukup, pecahan yang sesuai, dan dalam kondisi yang layak edar.
"BI bekerja sama dengan 36 bank untuk kegiatan penukaran, dengan titik penukaran di Pasar Bawah, MTC Panam dan Purna MTQ Pekanbaru," ujar M Nur.
Kedua, terlaksananya layanan kas, ketiga, edukasi dan Komunikasi, untuk meningkatkan awareness masyarakat terkait dengan Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah selama bulan Ramadan.
Dijelaskannya, dalam kampanye CBP edisi Ramadan ini dititikberatkan agar masyarakat bijak dalam berbelanja dalam memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan maupun dalam menghadapi Hari Raya Idulfitri.
"Yaitu berbelanja sesuai kebutuhan tidak berlebihan sehingga tidak terjadi kelangkaan barang yang dapat memicu kenaikan harga atau inflasi," pungkasnya.