PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai mengancam Provinsi Riau, terbaru kebakaran terjadi di Kabupaten Bengkalis seluas 25 hektare (Ha).
Atas kondisi itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau langsung pimpin apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau tahun 2023, di Halaman Kantor Gubernur, Selasa (21/3/2023).
Apel siaga tersebut dipimpin Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Afrizal Natar Nasution dan didampingi Kapolda Riau Irjen Pol M Iqbal, Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Parlindungan, Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dan Forkopimda Riau lainnya.
Wagubri mengatakan, Pemprov Riau pada 13 Februari 2023 telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla melalui Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.191/11/2023.
"Alhamdulillah pada hari ini kita menggelar apel Siaga Darurat Karhutla tahun 2023. Apel ini untuk memastikan kesiapsiagaan Provinsi Riau dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan, sehingga setiap instansi dan stakeholder yang tergabung di dalam Komando Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Riau dapat mempersiapkan segala sesuatunya, seperti sarana dan prasarana serta sumber daya yang ada," katanya.
Wagubri menyatakan, kesiapsiagaan perlu dilakukan karena bencana Karhutla serta asap yang ditimbulkannya di Provinsi Riau sudah terjadi secara berulang yang menyebabkan kerugian, seperti sekolah harus diliburkan, jadwal penerbangan pesawat yang harus ditunda, bahkan dibatalkan dan sebagainya.
Di sisi lain, masyarakat menderita penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat asap, sehingga sudah seharusnya kita mencari solusi yang tepat agar permasalahan bencana asap ini dapat teratasi.
Luasnya sebaran lahan gambut yang di Provinsi Riau yang mencapai sekitar 5,095 juta hektare atau sekitar 52 persen dari total lahan gambut di Pulau Sumatera merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam pengendalian karhutla.
"Masalah lain, lokasi kebakaran yang sulit dijangkau, serta ketiadaan sumber air akibat kanal atau embung yang mengering juga menjadi kendala. Karena itu, Pemprov Riau telah berusaha untuk memberikan upaya yang terbaik dengan mengerahkan sumber daya yang kita miliki," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah daerah dengan didukung dan didampingi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan segala upaya penanggulangan dengan tidak mengenal hari libur, seperti pengerahan Satgas Bidang Pemadaman Darat (TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD Damkar, Kelompok Masyarakat Peduli Api/MPA).
Selain itu, Satgas Bidang Perawatan dan Pelayanan Kesehatan, Satgas Bidang Penegakan Hukum, Satgas Bidang Pemadaman melalui udara dengan menggunakan Water Bombing dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"Kita tidak menyerah dengan keadaan. Maka dari itu kami berharap seluruh instansi dan stakeholder lainnya dapat berkoordinasi dan berkolaborasi dalam menanggulangi bencana Karhutla, saling bahu-membahu dan bekerjasama dalam mewujudkan Riau Bebas Asap Tahun 2023," tukasnya.
Setelah apel Karhutla berlangsung, Wagubri Edy Nasution dan Forkopimda Riau mengecek kesiapsiagaan personel dan peralatan, serta menyerahkan pengahargaan atas partisipasi berbagai pihak dalam rangka penanggulangan bencana karhutla di Provinsi Riau tahun 2022 lalu.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau |