Ilustrasi. Boraks.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Munawar Syahputra, meminta instansi terkait di Pemko Pekanbaru tetap mengawasi dengan ketat, sajian berbuka puasa atau takjil yang dijual pedagang selama Ramadan. Hal itu untuk memastikan takjil tersebut aman untuk dikonsumsi.
Menurutnya, temuan petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) yang mendapati adanya takjil mengandung bahan berbahaya di Pasar Ramadan, harus disikapi secara serius.
"Kalau mau jujur, temuan serupa hampir terjadi setiap tahun, khususnya saat Ramadan seperti sekarang. Seharusnya kita tidak lagi berurusan dengan hal-hal seperti ini. Tapi faktanya, kita selalu menemukan masalah yang sama setiap tahun. Yang dirugikan tentu saja masyarakat," ujar politisi Partai NasDem ini, Selasa (28/3 2023).
Untuk diketahui, baru-baru ini petugas BBPOM Pekanbaru menemukan kerupuk tempe mengandung boraks dan cendol delima mengandung Rhodamin B.
Seperti dituturkan Kepala BBPOM Pekanbaru, Yosef Dwi Irwan, takjil yang mengandung zat berbahaya tersebut ditemukan ketika pihaknya mengambil sampel makanan hasil olahan di tiga lokasi penjualan takjil. Yakni Pasar Limapuluh, Pasar Sail dan Pasar Ramadan di Jalan WR Supratman. Ketika itu, total ada 79 sampel diambil oleh petugas di lapangan.
Dari hasil uji sampel yang dilakukan pihaknya, diketahui kebanyakan takjil tersebut bebas bahan berbahaya. Tapi ada dua sampel yang ditemukan mengandung boraks dan Rhodamin B.
Menanggapi hal itu, Munawar yang kini maju menjadi bakal calon anggota DPRD Riau dapil Pekanbaru ini mengatakan, pihaknya melihat ada garis besar yang bisa disimpulkan. Di antaranya, dari puluhan sampek takjil yang diambil, ternyata hanya dua yang bermasalah.
"Artinya, kesadaran pedagang takjil untuk menyajikan makanan yang sehat ternyata bisa dikatakan tinggi. Tapi ini tak cukup, karena masih ada oknum pedagang yang 'nakal' dan berusaha mencari keuntungan dengan cara tidak terpuji," terangnya.
Karena itu, Munawar menilai pengawasan ketat dari pihak terkait tetap dibutuhkan. Jangan sampai ditemukan lagi kasus serupa. Apalagi jika ulah oknum pedagang itu diikuti rekan-rekannya sesama pedagang lain, karena merasa tak diawasi. Karena itu pengawasan secara ketat sekaligus sosialisasi kepada pedagang takjil, seharusnya dilakukan. "Bila masih ada yang melanggar, silakan diberikan sanksi," tegasnya.
Munawar juga menekankan, tidak hanya kepada pedagang, masyarakat juga sebaiknya bisa mendapatkan informasi yang benar tentang takjil yang sehat dan bebas dari bahan berbahaya.
"Kalau sudah paham soal ini, ke depannya akan lebih mudah. Masyarakat bisa lebih awas saat membeli takjil. Petugas juga dimudahkan. Ujungnya nanti bisa saja oknum pedagang yang nakal jadi malu sendiri karena ulahnya sudah diketahui masyarakat," tambah Munawar.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin juga mengimbau masyarakat agar harus mewaspadai adanya sajian buka puasa yang mengandung bahan berbahaya.
Tak hanya itu, ia mengaku pihaknya juga sedari awal sudah mengingatkan para pedagang untuk menjual makanan ataupun minuman yang layak konsumsi di Pasar Ramadan.
Ia tidak ingin temuan bahan berbahaya dalam makanan maupun minuman di Pasar Ramadan terulang lagi. Karena itu, pihaknya bakal bekerjasama dengan Balai BPOM Pekanbaru untuk melakukan pengawasan terhadap produsen. Mereka melakukan monitoring di swalayan hingga pusat perbelanjaan. .
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |