Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau groundbreaking realisasi investasi produk kemasan berkelanjutan PT RAPP di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Provinsi Riau
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap bahwa Indonesia sangat terbuka terhadap berbagai kemungkinan investasi, terutama pada tahun 2023, dimana banyak kalangan memprediksi sebagai tahun yang sulit dan menantang.
Terlebih mengingat pandemi telah memberikan pelajaran bagi semua pihak untuk adaptasi dan transformasi. Presiden telah mengungkapkan, investasi sebagai salah satu kunci pertumbuhan ekonomi nasional.
Presiden menegaskan bahwa Indonesia bukan negara yang cenderung menutup diri. Ia pun mendorong agar dunia melakukan percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi melalui investasi di berbagai sektor.
"Indonesia tidak sedang menutup diri, justru kami sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir di Indonesia,” ungkap Jokowi di Hannover Congress Centrum, Hannover, Jerman, Ahad (16/4/2023).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Agustus 2022 lalu, ekonomi Indonesia sendiri, sebenarnya telah pulih lebih cepat dari pandemi Covid-19.
Kemudian, tercatat bahwa inflasi Indonesia pada triwulan II tahun 2022 sebesar 4,35%, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,44%. Hal ini lah yang menunjukkan bahwa pertumbuhan perekonomian Indonesia pada triwulan II tahun 2022 telah mengalami pemulihan dari pandemi.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun.
Angka tersebut tumbuh 34,0 persen (yoy) jika dibandingkan periode tahun sebelumnya. Selain itu, capaian tersebut juga telah melampaui target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Rp 1.200 triliun.
Tercapainya target investasi tersebut telah menghasilkan penyerapan tenaga kerja hingga 1.305.001 orang.
“Ini di luar sektor UMKM, hulu migas dan di luar sektor keuangan,” ungkap Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2022, Rabu (25/1/2023).
Dilihat dari sisi sumber investasi, mayoritas berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak Rp654,4 triliun atau 54,2 persen. Angka ini mengalami pertumbuhan 44,2 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Investasi yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp552,8 triliun atau 45,8 persen. Investasi dari dalam negeri ini mengalami pertumbuhan 23,6 persen jika dibandingkan tahun 2021.
Sementara itu, dilihat dari sebaran realisasinya, investasi di luar Pulau Jawa semakin mendominasi. Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp636,3 triliun atau 52,7 persen, meningkat hingga 35,9 persen.
Sedangkan investasi yang masuk di Pulau Jawa sebesar Rp570,9 triliun atau 47,3 persen. Mengalami peningkatan 31,9 persen jika dibandingkan tahun lalu.
Secara wilayah, Jawa Barat tercatat menduduki posisi pertama dengan Rp 174,6 triliun dan kedua adalah DKI Jakarta Rp 143,0 triliun. Sementara itu, posisi ketiga ada Sulawesi Tengah dengan Rp 111,2 triliun.
Posisi Jawa Timur ada di urutan keempat dengan nilai investasi Rp110,3 triliun. Posisi kelima adalah Provinsi Riau dengan nilai investasi Rp82,5 triliun.
Realisasi Investasi Tinggi, Ekonomi Riau Tumbuh 4,55 Persen
Dengan nilai realisasi investasi terbesar di tanah Sumatera, tak heran pergerakan ekonomi di Riau menjadi salah satu pemberi kontribusi terbesar di Pulau Sumatera dan nasional.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, pada triwulan IV 2022 ekonomi Riau tumbuh sebesar 4,55 persen (c-to-c), 4,10 persen (y-on-y), dan 0,10 persen (q-to-q).
Dari data tersebut, ekonomi Riau mengalami kenaikan dari tahun 2021 lalu, yakni pertumbuhan ekonomi Riau sebesar 3,63 persen menjadi 4,55 persen pada tahun 2022.
"Perekonomian Riau berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp255,48 triliun dan atas dasar PDRB harga konstan mencapai Rp135,37 triliun," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Ajid Hajiji melalui data yang dirilis BPS Riau, Selasa (21/3/2023).
Katanya lagi, Riau termasuk provinsi dengan PDRB terbesar se-Indonesia tahun 2022.
Jelas dia, adapun provinsi dengan PDRB terbesar pertama se Indonesia adalah DKI Jakarta dengan nilai Rp3.186 triliun. Kemudian, Jawa Timur Rp2.731 triliun, Provinsi Jawa Barat Rp2.423 triliun.
"Selanjutnya ada Jawa Tengah dengan nilai Rp1.561 triliun, serta Provinsi Riau dengan nilai Rp992 triliun," tutupnya.
Ia melanjutkan, pertumbuhan PDRB Riau menurut lapangan usaha tahun 2022 adalah pertanian 2,82 persen, pertambangan 1,36 persen.
Selanjutnya, industri pengolahan 4,73 persen, konstruksi 4,76 persen, perdagangan dan reparasi 11,90 persen, dan lainnya sebesar 7,60 persen.
Dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Riau Helmi D, untuk realisasi investasi berdasarkan lokasi, tertinggi di Kabupaten Pelalawan Rp25,4 triliun. Kota Dumai Rp13,1 triliun, Indragiri Hilir Rp12,7 triliun, Siak Rp10 triliun, dan kota Pekanbaru Rp4,3 triliun,'' ujarnya.
Dipaparkan Helmi, jika dibandingkan capaian investasi tahun lalu dengan kumulatif sebesar Rp53,1 triliun mengalami eskalasi (kenaikan) yang cukup signifikan sebesar 55,37 persen.
Mengapresiasi capaian realisasi investasi di Provinsi Riau, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan ucapan rasa syukur dan terima kasih atas kerja keras semua pihak, sehingga realisasi investasi Riau dapat terus meningkat.
Ia berharap, apa yang sudah dicapai dalam meningkatan nilai investasi di Provinsi Riau dapat terus dipertahankan dan dapat ditingkatkan. Sehingga diharapakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau dan meningkatkan serapan tenaga kerja di Provinsi Riau.
"Alhamdulillah nilai investasi kita meningkat dan nomor lima secara nasional, semoga dapat kita pertahankan dan tingkatkan lagi,'' ujar gubernur.
Perkembangan Pelalawan Bikin Kagum
Tingginya realisasi investasi di Pelalawan tak lepas dari keberadaan APRIL Group di daerah ini. Perusahaan yang termasuk aset obyek vital nasional.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal, SIK, MH, mengungkapkan kekagumannya akan perkembangan Kabupaten Pelalawan, khususnya Kota Pangkalan Kerinci yang semakin berkembang dan maju dengan pesat.
"Di awal operasional RAPP tahun 1993 di Pangkalan Kerinci, daerah ini hanya berpenduduk sekitar ratusan jiwa saja, saat ini penduduk Pangkalan Kerinci sudah berkembang menjadi ratusan ribu jiwa,” ungkapnya di sela-sela pelaksanaan kegiatan Analisa dan Evaluasi (Anev) Kepolisian Daerah (Polda) Riau, di Hotel Unigraha, Riau Kompleks PT RAPP Pangkalan Kerinci, Senin (6/3/2023).
Belum lagi soal sektor infrastruktur, terus digesa di berbagai sudut Kabupaten. Selain mewujudkan pembangunan berbagai ruas jalan, jembatan, dermaga, prasarana air minum dan prasarana listrik desa juga diwujudkan.
Menurut Iqbal, perusahaan grup APRIL ini mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja serta menyumbang bagi devisa negara.
“Ini merupakan investasi yang harus kami jaga, bahwa stabilitas keamanan dalam negeri dan Kamtibmas menjadi salah satu variabel paling penting yang harus kami jaga, termasuk menjaga perusahaan yang termasuk aset objek vital nasional ini," sambung Iqbal.
Selain Kapolda Riau, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita telah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pelalawan.
Kunjungan kedua pejabat dari Pemerintah Pusat tersebut guna meninjau realisasi investasi produk kemasan berkelanjutan senilai Rp33,4 triliun oleh PT Asia Pacific Rayon (APR) yang disambut langsung oleh Managing Director Royal Golden Eagle (RGE) Anderson Tanoto dan Direktur Utama RAPP, Sihol Aritonang.
"Kami berharap investasi ini juga menjadi optimisme untuk mencapai pemulihan ekonomi yang lebih kuat setelah dua tahun terakhir dunia diterpa pelemahan akibat pandemi Covid-19," terang Sihol.
Diungkapkannya, sejauh ini investasi tersebut merupakan investasi terbesar yang dilakukan APRIL sejak perusahaan berdiri. Pihaknya juga akan memperkuat komitmen untuk investasi jangka panjang di Provinsi Riau.
"Investasi ini juga sejalan dengan komitmen satu dekade kami, APRIL2030 untuk memberikan dampak positif kepada iklim, alam, dan masyarakat sembari kami tumbuh menjadi perusahaan yang berkelanjutan pada 2030 nanti," bebernya.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan investasi ini merupakan proyek strategis. Dengan adanya kunjungan kerja dua Menteri sekaligus ke Pelalawan, dapat melihat investasi terbesar di Riau yang dilakukan oleh APRIL Group.
"Ini tentunya akan memacu semangat kami dari Pemprov Riau untuk terus memberikan kemudahan pelayanan perizinan dan penanaman modal kepada para investor," ungkapnya.
Apalagi, sambung mantan Bupati Siak ini, hal ini juga sejalan dengan target investasi Pemprov Riau. Di mana pada tahun 2021, Pemprov Riau telah melampaui target investasi nasional sebesar Rp49,1 triliun dan terealisasi Rp53,08 triliun. Di mana target investasi Riau tahun 2022 sebesar Rp63 triliun dan 50 persennya telah direalisasikan APRIL Group.
"Capaian ini, termasuk sumbangan APRIL Group sebagai investasi terbesar di Riau. Di mana dari investasi ini, pengangguran berkurang. Sebelumnya angka pengangguran terbuka Riau persentasenya 6 persen, tapi dengan adanya investasi APRIL Group (PT RAPP, red) maka telah menyerap tenaga kerja sebanyak 6.138 orang atau menurunkan angka penggangguran menjadi 4 persen," ujarnya lagi.
Di tempat yang sama, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, dua tahun Indonesia dilanda pendemi Covid-19. Namun, wabah virus berbahaya ini tidak menyurutkan APRIL Group untuk menjalankan investasi. Ini terbukti awalnya perusahaan ini hanya pabrik rayon, namun saat ini investasinya telah ditingkatkan pada angka Rp33,4 triliun.
"Ini bagus sekali bagi Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan karena target investasinya pada Maret tahun 2022 ini, telah mencapai 50 persen," sebutnya.
Dijelaskannya saat ini, industri kertas menjadi salah satu industri andalan Indonesia. Di mana pertumbuhannya saat ini berada pada angka 87,03 persen. Bahkan, industri ini juga menjadi investasi pengekspor pulp dan kertas dunia.
Tak heran, sejak anak usahanya, PT RAPP beroperasi di Pelalawan, Provinsi Riau, telah mendorong pertumbuhan Kota Pangkalan Kerinci, yang awalnya hanya sebuah desa kecil dihuni 200 kepala keluarga, dengan jalanan berlapis tanah kuning. Kini dihuni 100 ribu orang penduduk dengan mata pencarian beragam dan taraf kehidupan yang terus meningkat.
Dalam 5 tahun terakhir, inflasi di daerah ini cukup terkendali. Indeks Pembangunan Manusia meningkat di angka 72,93%.
Investasi telah berperan besar menggerakkan perekonomian di daerah ini. Terlebih usai masa-masa suram akibat pandemi Covid-19 kemarin.
Penulis | : | Yusni |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi |