![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berupaya menekan angka prevalensi stunting di ibu kota Provinsi Riau.
Laporan dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, terjadi penurunan jumlah anak yang mengalami stunting atau tengkes hingga Maret 2023. Pada akhir 2022 lalu, ada 318 orang anak stunting di Pekanbaru, namun kini sudah menjadi 115 orang anak.
Pemerintah Kota Pekanbaru sendiri memiliki program penanganan tengkes di setiap Puskesmas. Satu diantaranya adalah dengan memberikan edukasi tentang pola asuh anak yang baik dan benar.
Kemudian, Pemko Pekanbaru juga memberikan bantuan asupan makanan. Langkah lainnya, adalah program orangtua asuh untuk mendukung upaya penurunan prevalensi stunting.
Program orang tua asuh ini melibatkan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Pekanbaru dan juga perusahaan BUMN.
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Kota Pekanbaru, Raja Hendra Saputra mengatakan, bahwa Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun di tahun 2023 berharap 7 kecamatan di Pekanbaru zero stunting.
"Satu diantaranya melalui program Bapak Asuh Stunting. Program ini selama 6 bulan bagi anak stunting. Program Bapak Asuh sudah dibentuk, jumlahnya 115 orang," ujar Raja Hendra Saputra, Kamis (4/5/2023).
Dijelaskan, dalam mendukung program tersebut, Diskominfotiksan Pekanbaru telah memberikan bantuan di Kecamatan Tuah Madani, Kelurahan Sialang Munggu.
Pemberian bantuan diserahkan secara simbolis oleh Kepala Diskominfotiksan Pekanbaru, Kamis (4/5/2023). Bantuan yang diberikan yakni susu anak 400 gram sebanyak 96 kotak, 120 kilogram beras, dan telur
Kegiatan pemberian bantuan tersebut juga dihadiri Ketua Dharma Wanita Diskominfotiksan Pekanbaru, Camat Tuah Madani, Lurah Sialang Munggu, dan Kader Posyandu, Kader Puskesmas, dan Kader Pencegahan Tengkes wilayah setempat.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |











































01
02
03
04
05


