PELALAWAN (CAKAPLAH) - Warga di Desa Tambun, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, Kamis (4/5/2023) kemarin ramai-ramai panen ikan lantaran beragam jenis ikan ditemukan mendadak bergelimpangan mati di permukaan Sungai Kerumutan.
Berdasarkan informasi, setiap warga memperoleh hasil berkarung-karung ikan, paling sedikit hasil tangkapan mereka ini sekitar 10 kilogram.
Berbagai spekulasi muncul ke permukaan penyebab ikan-ikan mati di Sungai Kerumutan tersebut. Ada yang menyebutkan ikan-ikan mati akibat diracuni oleh orang tidak bertanggung jawab. Ada pula menyebut diduga akibat limbah pabrik kelapa sawit yang berada di hulu sungai.
Di hulu sungai, dari titik warga menangkap ikan tepatnya, di Sungai Kerumutan persis di bawah jembatan Desa Tambun, beroperasi sejumlah pabrik minyak kelapa sawit PT Makmur Andalan Sawit (MAS). Posisi pabrik PT MAS terdekat dari titik warga menangkap ikan.
Seterusnya jauh ke hulu, ada juga pabrik kelapa sawit PT Serikat Putra, begitu juga ada di bagian hulu arah ke barat beroperasi PT IIS dan di dekat situ ada sebuah anak sungai bermuara ke Sungai Kerumutan.
Merespon informasi terkait simpang-siur penyebab ditemukan ikan-ikan mati di Sungai Kerumutan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang dipimpin Eko Novitra memerintahkan anak buahnya turun ke lokasi memantau situasi dan pengambilan sampel baku mutu air di Sungai Kerumutan.
Dua Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup dari DLH Pelalawan, masing-masing Herizaldi dan Deli Fitriandi, Jumat (5/5/2023) turun ke lokasi, termasuk wartawan CAKAPLAH.com.
Untuk titik pertama yang menjadi pengambilan sampel air adalah di Sungai Kerumutan, tepatnya, di bawah jembatan. Setibanya, di lokasi ini pejabat pengawas mewawancarai sejumlah warga setempat untuk mengumpulkan data pendukung.
Beberapa warga menyebutkan, peristiwa ikan mati terjadi pada Kamis pagi kemarin, namun kejadiannya, juga diawali sejak hari Rabu. Warga ini menyebutkan ikan mati membusuk diduga akibat limbah pabrik yang berada di hulu sungai.
Rombongan pejabat pengawas DLH langsung bergerak menuju sungai untuk mengambil sampel air di titik pertama. Tidak sampai disitu, petugas DLH menyewa satu unit pompong menyusuri Sungai Kerumutan mengarah ke hulu.
Menyusuri sungai ke hulu sungai rombongan ini didampingi ketua BPD Tambun, Roni. Di sepanjang kiri-kanan sungai masih ditemukan bangkai ikan mengapung ke permukaan. Hampir satu setengah kilometer setelah menyusuri sungai tidak ditemukan lagi bangkai-bangkai ikan.
Mendadak, petugas DLH meminta kapten pompong untuk menepi. Hal ini mengingat di titik ini dijumpai adanya land clearing, atau pembukaan lahan baru. Air kanal yang membelah dictengah-tengah lahan baru itu terlihat keruh pekat. Air dalam kanal tersambung ke Sungai Kerumutan.
Di lokasi, Herizaldi memberikan penjelasan bahwa akibat land clearing ini berpotensi menyumbang keracunan air. Namun untuk memastikan pihaknya, bakal memanggil siapa pemilik pembukaan lahan baru tersebut.
Meski setelah satu kilometer menyusuri Sungai Kerumutan dan tidak menjumpai lagi bangkai ikan, pihak tetap mengambil sampel air di dekat pabrik PT MAS yang berada di hulu.
Di dekat beroperasi PT MAS, petugas DLH mengambil dua buah sampel air. Satu titik di ambil didekat Sungai Kerumutan berbatasan dengan bak penampungan limbah berbatasan dengan sungai meskipun tidak difungsikan lagi, lantaran PT MAS dua tahun terakhir sudah menerapkan pembuangan limbah lewat line aplikasi.
Tidak saja sampai di situ, di lokasi, petugas DLH melihat kondisi line aplikasi PT MAS berjalan aman. Dengan sistem acak tidak ada ditemukan pelanggaran terhadap line aplikasi PT MAS di lapangan. Meskipun sejumlah sampel air yang sudah diambil lalu seterusnya, dikirim ke laboratorium di Pekanbaru.
Sementara di tempat terpisah Dinas Perikanan Kabupaten Pelalawan juga turun ke lokasi mengambil berbagai sampel ikan mati untuk diuji di laboratorium.
"Sudah..sudah, tim kita mengambil sampel ikan di lokasi untuk diteliti di laboratorium Pekanbaru," jelas Kadiskan Ir Syahrul singkat.
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Kabupaten Pelalawan |