![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau melalui Sub Bagian Ortala dan KUB menggelar Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama bagi aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat, Senin (8/5/2023).
Acara dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau Dr. H. Mahyudin, MA.
Kegiatan yang bertempat di salah satu hotel di Pekanbaru ini adalah upaya dalam membumikan moderasi beragama di Provinsi Riau yang diikuti peserta lintas agama.
"Moderasi Beragama sebagai prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dan Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2020-2024," sebut Kakanwil di hadapan 80 orang peserta yang terdiri dari para ASN, anggota FKUB, media massa, dan masyarakat.
Katanya lagi, masyarakat Indonesia yang majemuk dengan beragam agama, sikap, perilaku dan budaya yang berbeda, menjadi alasan utama mengapa moderasi beragama diperlukan.
"Kemajemukan sangat rentan terhadap konflik keagamaan ketika tidak didasari sikap moderat. Maka sikap moderat akan menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa," sebutnya.
Dia berharap, para peserta orientasi ini bisa mendiseminasikan paham moderasi beragama kepada masyarakat seusai mengikuti kegiatan.
"Kita ingin masyarakat kita menjadi benar-benar masyarakat yang moderat. Dalam artian, memahami ajaran agama secara rahmatan lil alamin," sebutnya.
Katanya lagi, dalam menjalankan ajaran agama seharusnya setiap masyarakat tidak boleh terlalu ekstrem.
"Jangan terlalu ekstrem ke kanan, jangan terlalu ekstrem ke kiri. Karena kalau sudah ekstrem akan sangat berbahaya terhadap negara kesatuan republik Indonesia," tegasnya.
Masih kata dia, semua agama mengajarkan moderasi beragama, yakni untuk menjalankan ajaran agama yang dipercayainya secara baik, tetapi harus bisa menghargai dan menghormati orang yang memiliki keyakinan yang berbeda.
Ketua panitia pelaksana, Gana Ragduna SAg MA menjelaskan dengan kegiatan ini diharapkan para peserta menjadi pelopor moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat dan lingkungannya.
"Para peserta sebagai bagian dari umat beragama diharapkan dapat memposisikan diri secara tepat dalam masyarakat multireligius, sehingga terjadi harmonisasi sosial dan keseimbangan kehidupan sosial," sebut Gana.
Katanya lagi, narasumber kegiatan merupakan para pakar, instruktur dan fasilitator nasional yang direkomendasikan oleh Pokja MB Kementerian Agama RI.
"Mereka telah memiliki lisensi menjadi Narasumber Moderasi Beragama," urainya lagi.
Penulis | : | Yusni |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Riau, Pemerintahan |















01
02
03
04
05


