KAMPAR (CAKAPLAH) - Manajer PT PLN (Persero) Rayon Bangkinang, Amrizal, mengaku bahwa listrik tidak hidup selama 24 sehari di Desa Senama Nenek karena ada 15 pelanggan yang membangkang tidak mau mengganti kwh sistem pasca bayar dengan sistem token.

Pernyataan itu disampaikan Amrizal kepada CAKAPLAH.COM terkait adanya laporan tokoh pemuda Senama Nenek, Harpin, kepada Bupati Kampar, Rabu (23/8/2017) kemarin terkait kekecewaannya karena listrik di Senama Nenek hanya hidup selama 15 jam sehari.

"Bagus itu, biar pak bupati tahu apa masalahnya," ujar Amrizal.

Dia mengungkapkan, pada prinsipnya pihak PLN Rayon Bangkinang sudah berkoordinasi dengan Camat Tapung Hulu dan Kepala Desa Senama Nenek agar masyarakat bisa beralih ke sistem pra bayar sehingga listrik bisa hidup 24 jam dalam sehari.

"Ini untuk membuat ekonomi masyarakat bagus. Tapi setelah disepakati pra bayar, ada 15 pelanggan membangkang, melawan dengan Kades," kata Amrizal.

Sikap membangkang ini karena tidak mendukung Rachman Chan, Kades Senama Nenek saat ini dalam pemilihan Pilkades lalu. Amrizal tidak mau masalah politik mengganggu program PLN.

Amrizal menambahkan, PLN sudah berkomitmen menghidupkan listrik 24 jam sehari apalagi membangun jaringan 15 kilometer membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Ia juga heran padahal mengganti kwh tidak dipungut biaya alias gratis. Adapun jumlah pelanggan di Senama Nenek sebanyak 386 pelanggan.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Senama Nenek Rachman Chan belum bisa dihubungi. Nomor handphone yang dihubungi selalu dalam keadaan sibuk.

Seperti diberitakan, akibat kecewa dengan pelayanan PLN karena tidak optimalnya arus listrik di Desa Senama Nenek, tokoh pemuda Desa Senama Nenek Harpin menyurati Bupati dan Wakil Bupati Kampar. Selain itu ia juga mengunggah hal itu di akun facebook miliknya, Rabu (23/8/2017).

Dalam surat dan akun facebooknya, Harpin menyampaikan menyampaikan kepada Bupati dan Wabup Kampar perihal layanan listrik 24 jam di Desa Senama Nenek yang tidak optimal (buruk) sebagaimana mestinya di daerah lain. Ia mengungkapkan, jam aktif PLN di Desa Senama Nenek antara lain mulai hidup berkisar pukul 17:00 WIB sampai pukul 08:00 WIB setiap hari. Padahal listrik di Senama Nenek tidak lagi bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sejak tiga bulan terakhir.