Misliadi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau menyoroti peristiwa video di media sosial yang mempertontonkan beberapa warga Bengkalis membongkar daging kerbau impor ilegal dari tempat sampah atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Daging yang diambil oleh warga di Kecamatan Bantan, Bengkalis, itu disebut-sebut merupakan daging yang dimusnahkan Bea Cukai. Jumlah daging yang dimusnahkan mencapai 41 ton.
Menanggapi itu, Anggota DPRD Riau Dapil V Misliadi mengaku miris melihat kejadian masyarakat mengais daging yang sudah ditanam di tumpukan sampah itu. Seharusnya, kata dia, daging itu sudah dimusnahkan secara tuntas oleh Bea Cukai Riau.
"Kita sangat kecewa dengan pemusnahan daging sapi ini. Kita anggap ini salah. Seharusnya dilakukan tuntas. Ini siap acara, masyarakat bisa rebutan," kata Misliadi, Selasa (30/05/2023).
Ia mengatakan, daging yang dimusnahkan itu masih menggunakan plastik. Seharusnya, kata dia, dilakukan tindakan lanjutan dan dipastikan daging itu bisa musnah dengan cepat.
Ia menyebut, Bea Cukai perlu mempelajari kejadian ini dan mengambil tindakan pada Bea Cukai Bengkalis yang membuat permasalahan di masyarakat.
"Itukan menggunakan plastik, kok main tanam aja di tanah. Ini membuat kita kecewa. Kita minta Kanwil Bea Cukai bertanggung jawab. Minimal dia memberikan sanksi ke Bea Cukai Bengkalis," ujar Misliadi.
Misliadi menegaskan, jika ada pelanggaran standar operasional prosedur yang dilakukan oleh Bea Cukai Bengkalis, pejabatnya sebaiknya dicopot.
"Apakah sudah sesuai SOP? kalau tidak mengikuti SOP, copot saja!" tegasnya.
Soal banyaknya daging yang sudah diambil masyarakat, perlu dilakukan razia pasar atau tempat-tempat lain yang memungkinkan adanya jual beli.
"Kita minta melalui Disperindag, razia pasar. Kita takut barang ini diperjualbelikan. Serta mengimbau masyarakat untuk tidak mengkonsumsinya," tegasnya.
Kata Misliadi, sebenarnya daging ilegal ini sudah lama disita, namun baru dimusnahkan.. Meski menggunakan kemasan khusus yang membuatnya bertahan lebih lama, Misliadi khawatir jika mengkonsumsi daging ini akan memberikan efek buruk bagi kesehatan warga.
"Barang bukti ini sudah lama ditangkap. Pemusnahannya baru kemarin. Kita khawatir bisa berdampak buruk ke masyarakat," kata Misliadi.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Peristiwa |