Airlangga Hartarto
|
(CAKAPLAH) - Di tengah dinamika pencalonan presiden dan wakil presiden yang kian dinamis, Partai Golkar menekankan masih mendorong ketua umumnya, yakni Airlangga Hartarto, untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal tersebut merupakan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) pada 2019 yang dikuatkan lagi lewat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 2021.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menjelaskan, hal yang berkaitan dengan pilpres termaktub dalam dua pasal hasil munas. Pasal pertama adalah menegaskan bahwa Partai Golkar harus mengikuti Pilpres 2024, baik sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).
"Yang kedua, disebutkan di situ langkah strategis ,kemudian keputusan dan momentum itu diserahkan kepada ketua umum terpilih," ujar Doli di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Ahad (4/6/2023).
Saat itu, Airlangga terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar dan seluruh kader mendorongnya agar maju sebagai capres. Dorongan tersebut hadir karena menteri koordinator perekonomian itu adalah kader terbaik partai berlambang pohon beringin itu.
Di samping itu, Partai Golkar menjadi satu dari tiga partai politik yang memiliki suara yang besar hasil Pemilu 2019. Tentu hal tersebut menjadi modal penting bagi partainya dalam membentuk koalisi pengusung Airlangga.
"Partai Golkar ini partai yang menjadi pemenang kedua (Pemilu 2019), jadi cukup strategis. Kalau tidak, bisa disebut cukup seksi, Partai Golkar juga partai yang terbuka, partai yang bisa kerja sama dengan siapa saja," ujar Doli.
Di samping itu, ia menjelaskan, Partai Golkar masih menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Itu meski kedua partai tersebut sekarang diidentikkan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Jelasnya, pengurus pusat dan Airlangga terus merumuskan peluang-peluang koalisi pada Pilpres 2024. Itu termasuk peluang bergabung dengan PDIP atau Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Di tengah situasi yang dinamis itu tentu masih banyak kemungkinan-kemungkinan, ya. Dan Golkar, khususnya Pak Airlangga, sekarang sedang meramu berbagai kemungkinan-kemungkinan itu. Makanya muncul ada gagasan koalisi besar, kemudian muncul koalisi poros empat," ujar ketua Komisi II DPR itu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menorehkan banyak kesuksesan selama kepemimpinannya sejak 2014. Salah satu capaian utama adalah di sektor ekonomi yang dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat.
Dalam pidatonya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar, Airlangga menyatakan, dirinya siap melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan Jokowi tersebut. Namun, ia tak mengungkapkan kesiapan yang ia maksud tersebut berkaitan dengan Pilpres 2024 atau tidak.
"Jadi, saya bisa mengatakan, saya, Airlangga Hartarto, ketua umum Partai Golkar, menyatakan bahwa Partai Golkar siap melanjutkan pembangunan di Republik Indonesia ini," ujar Airlangga dalam pidatonya di Rakernas Partai Golkar, Ahad (4/6/2023).
Ia menjelaskan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan delapan partai politik yang ada di parlemen. Ungkapnya, keputusan mengenai Pilpres 2024 akan segera diumumkan dalam waktu dekat. "Opsi masih terbuka, mudah-mudahan keputusan tidak lama lagi. Jadi, untuk teman-teman wartawan, masih tunggu satu-dua bulan lagi," ujar Airlangga.
Adapun dalam pidatonya, ia juga mengatakan, partainya pada Pemilu 2019 meraup suara sebesar 12,31 persen. Pada Pemilu 2024, ia menargetkan partainya mendapatkan suara sebesar 20 persen.
"Kita targetnya tidak tinggi-tinggi amat, target kita hanya 20 persen. Dari 100 persen, target kita hanya 20 persen, Kang Emil (Ridwan Kamil, Red) siap? Pak Nusron (Wahid) siap? Ketua-ketua DPD siap? Golkar siap?" ujar Airlangga disambut para kader.
Sementara itu, Partai Golkar menargetkan kemenangan sebesar 60 persen dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pada 2024 akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah di 271 daerah dengan perincian 24 gubernur, 56 wali kota, dan 191 bupati.
Adapun pada Pilpres 2024, ia menargetkan Partai Golkar menjadi pemenang dalam kontestasi nasional tersebut. Namun, hingga saat ini partai berlambang pohon beringin itu belum memutuskan sikap dan dukungannya mengenai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Kita targetkan kemenangan pileg 20 persen, kemenangan pilkada 60 persen, kemenangan pilpres nomor satu," ujar menteri koordinator perekonomian itu.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Perwakilan Partai Golkar Nusron Wahid menanggapi diusulkannya nama Airlangga sebagai capres dari hasil Musyawarah Rakyat (Musra). Hal tersebut makin memantapkan Partai Golkar untuk mengusung Airlangga pada Pilpres 2024.
Partai Golkar sendiri tengah menjajaki peluang koalisi dengan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia berharap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memilih Airlangga sebagai cawapres.
"Kan hasil Musra tiga: Ganjar, Prabowo, dan Airlangga. Karena Ganjar sudah diusung sama PDIP, maka selayaknya Prabowo-Airlangga. Pasti relawan Presiden Jokowi senang kalau keputusannya itu," ujar Nusron lewat keterangannya, Senin (15/5/2023).
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Republika.id |
Kategori | : | Politik |