(CAKAPLAH) -  Ratusan Santri perwakilan dari berbagai pondok pesantren di Indonesia, mengikuti  Forum Koordinasi dan Singkronisasi Wawasan Kebangsaan yang di gelar Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) di Kampus Universitas Islam Nusantara, Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/10/2017).

Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa, Kemenko Polhukam, Arief Rukhiyat saat membuka kegiatan ini menyatakan, keberadaan para santri selama ini menjadi sangat penting dalam menjaga kedaulatan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bahkan katanya, Republik Indonesia didirikan dan dimerdekakan oleh para ulama dan santri bersama sama seluruh elemen masyarakat Indonesia berbagai suku dan agama di nusantara. Sehingga saat ini peran santri cukup besar dalam bela negara.

"Untuk itu, peran santri berkewajiban mempertahankan kemerdekaan itu dan memelihara dengan baik agar keutuhan NKRI bisa eksis ditengah tengah era globalisasi dan gangguan dan ancaman yang akan menghancurkan keutuhan kesatuan bangsa ini baik datang dari luar maupun dalam negeri," ungkapnya.

Lebih jauh disampaikan Arief, terbentuknya negara Indonesia yang memiliki landasan ideologi pancasila merupakan warisan yang ditinggalkan para pejuang yang berasal dari kalangan santri dan ulama.

"Sudah selayaknya, peran santri dalam bela negara harus kita perkuat. Sebagai salah satu elemen penting negara, kita sama-sama menjaga keutuhan NKRI dari ancaman pihak luar ataupun dalam negeri," tegasnya.

Hadir dalam kegiatan ini Pangdam Siliwangi, Mayjen TNI Muhammad Herindra,  Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Marwoto, Ketua NU Jabar dan Rektor Unisus.

Tampak pula para Assisten Deputi 1, 2, 3 serta para Kepala Bidang Deputi Kementerian Koordinator Polhukam.