Pasalnya, dalam beberapa tahun belakangan, ratusan guru harus memasuki masa pensiun, sementara pengangkatan guru baru tidak bisa dilaksanakan akibat terbatasnya anggaran untuk honorer.
Kepala Dinas Pendidikan, Abdul Jamal kepada Wartawan mengatakan, kondisi seperti ini Pekanbaru bisa dikatakan darurat guru.
"Apakah tidak ada upaya Pemko? Sudah. Kita sudah sampaikan juga ke Provinsi bahkan ke pemerintah pusat," kata Jamal, Jumat (16/12/2016).
Setiap tahun ada 100 sampai 150 guru yang pensiun. Sementara penerimaan PNS atau ASN masih dimoratorium sejak 2013.
"Makanya kita kekurangan. Penerimaan tidak ada. Sementara setiap tahun banyak yang pensiun," kata dia.
Kekurangan guru ini juga diperparah karena adanya Unit Sekolah Baru (USB) serta penambahan ruang kelas baru. Setidaknya, dia perkirakan kekurangan guru sampai 2 ribu lebih
"Sekolah baru dan ruang kelas baru itukan sudah pasti butuh guru. Saya sudah pantau, kekurangan guru kita setidaknya ada 2 ribuan," jelasnya.
Ia berharap, pemerintah pusat segera membuka penerimaan PNS khusus guru di tahun yang akan datang. Meski pun ada guru komite dan honor, itu belum cukup lantaran kemampuan keilmuan sudah berbeda.
"Kalau PNS kan profesi. Guru honor dan komite kan ada yang tamat SMA juga. Jadi berbeda," imbuhnya.(ck5)
Penulis | : | Bhimo |
Kategori | : | Pendidikan |