Ilustrasi gempa bumi. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com
|
(CAKAPLAH) - Warga Padang, Sumatera Barat, yang sempat mengungsi karena gempa magnitudo 6,9 kembali ke rumah masing-masing. Mereka berangsur pulang setelah BMKG mencabut peringatan tsunami pada pukul 03.57 WIB.
Seorang warga Padang, Fitra Yogi (40) mengatakan, setelah gempa terjadi, warga yang berada di pinggir pantai segera mengungsi ke shelter dan daerah yang lebih tinggi. Kemacetan sempat terjadi di beberapa titik akibat banyaknya kendaraan yang digunakan untuk mengungsi.
Namun saat BMKG telah mencabut peringatan tsunami warga yang mengungsi berangsur-angsur kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Barat Arry yuswandi menyebutkan, pihaknya masih mengumpulkan informasi dari semua kabupaten dan kota, terutama di Kepulauan Mentawai, terkait kerusakan akibat gempa.
Sementara Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Daryono melalui rilis tertulis mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,9 dari awalnya disebutkan M7,3.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 Km barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 km.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut, Mentawai dengan skala intensitas VI MMI; Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang dengan skala intensitas V MMI.
Sempat terjadi lima kali gempa susulan hingga pukul 04.00 WIB dengan magnitudo terbesar M4,6.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Merdeka.com |
Kategori | : | Peristiwa, Sumatera Barat |