Dari data Dinas Kesehatan Riau, kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Bengkalis ini sudah meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Yaitu pada tahun 2015 diketahui kejadian kasus di Bengkalis sebanyak 418 kasus. Sementara ditahun 2016 ini terjadi 761 kasus.
"Ini merupakan perbandingan yang dilakukan pada data DBD TW-3 2015 dan 2016 per bulan September," jelas Staf Pengelola Program DBD Diskes Riau, Nurul Muna, Selasa (22/11/2016).
Ditanya mengenai data terakhir pada bulan Oktober 2016 ini, Nurul menyebut data itu sebenarnya sudah ada pada dirinya sebelumnya.
Mengenai jumlah kasus DBD yang meningkat dua kali lipat di Kabupaten Bengkalis tersebut, diketahui juga Insiden Rate (IR) yang terjadi disana (Bengkalis, red) juga menempati IR tertinggi dari kabupaten dan kota lainnya, yaitu sebanyak 138 per 100.000 jumlah penduduk.
"Untuk menekan kasus ini kami sudah melakukan upaya pembudayaan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan melakukan 3M plus," ulasnya.
Dari data Diskes Riau, di Kota Pekanbaru sebanyak 444 kasus DBD, lalu dilanjutkan kabupaten Kuantan singingi 205 kasus, Dumai 193 kasus, kabupaten Kepulauan Meranti 152 kasus, kabupaten Kampar 146 kasus, kabupaten Indragiri hulu 139 kasus, kabupaten Siak 104 kasus, kabupaten Rokan hulu 78 kasus, kabupaten Rokan hilir 72, kabupaten Pelalawan 43 kasus dan terakhir adalah kabupaen Indragiri hilir sebanyak 6 kasus.(ck3)
Penulis | : | Bhimo |
Kategori | : | Peristiwa |