MERANTI (CAKAPLAH) - Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II TPI Selatpanjang menyisir pulau terluar di Kepulauan Meranti, Riau. Tindakan ini sebagai antisipasi atas penyelundupan manusia dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Rombongan petugas dari Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang dipimpin Kasi Intelejen dan Penindakan Keimigrasian, Rianto Hendro Santoso, dan Kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (Tikim), Yuris Wibowo Susanto. Mereka didampingi dua petugas lainnya yakni, Muhammad Damsir Saputra dan Haikal Amar Huda.
Tim melakukan patroli menggunakan kapal sewaan yang kondisinya seadanya. Keberanian petugas untuk melintas di gelombang Selat Malaka yang terkenal ganas ini patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, saat ini kondisi lautan di Kepulauan Meranti masih dalam musim angin utara dengan ketinggial gelombang tidak seperti biasanya.
Berbekal pengabdian dan semangat menjaga Kedaulatan Indonesia, gelombang tinggi tidak menyurutkan niat para petugas Imigrasi untuk patroli guna menyisir beranda terdepan negara tersebut (Pulau Rangsang).
Mereka mulai menyisir Pulau Rangsang dan singgah di beberapa daerah yang dianggap cukup rawan menjadi pintu masuk "gelap" bagi imigran.
Target petugas adalah Pulau Rangsang. Dimana, Pulau ini menjadi beranda terdepan Indonesia. Sebab di depan pulau yang terdiri dari tiga kecamatan ini (Rangsang Barat, Rangsang Pesisir dan Rangsang) langsung berhadapan dengan Selat Malaka. Dimana di seberang selat tersebut berhadapan dengan Negeri Jiran Malaysia dan Singapura.
Kata Rianto, tim dari Imigrasi tiba di titik pertama Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir untuk melakukan pengawasan. Selain itu, dan berkoordinasi dengan warga setempat serta melakukan pemetaan dan juga dokumentasi.
"Setelah selesai di Kedabu Rapat, kami melanjutkan perjalanan ke titik ke dua di Desa Gayung Kiri. Di sana, tim kembali melakukan pengawasan, berkoordinasi dengan warga setempat dan melakukan pemetaan serta dokumentasi," ujar Rianto, Rabu (31/1/2024).
Tambah Rianto, setelah itu tim melanjutkan perjalanan ke titik ketiga yaitu Desa Tanjung Samak, Ibukota Kecamatan Rangsang. Kemudian tim menuju Pos Pemeriksaan Imigrasi di Desa Tanjung Samak.
"Dikarenakan waktu yang tidak lagi memungkinkan untuk ke Pulau Topang, tim memutuskan untuk bertolak menuju Selatpanjang dari Desa Tanjung Samak pada pukul 15.40 WIB. Sekitar pukul 16.40 WIB, tim memutuskan untuk mampir ke Pantai Dorak untuk melakukan pengawasan," Cakap Rianto lagi.
Ditambahkan Kasi Tikim Yuris, pengawasan Imigrasi di perbatasan itu, sesuatu yang vital dan menyangkut kedaulatan negara. Karena pengawasan di perbatasan itu dilakukan guna mencegah masuknya imigran gelap, penyeludupan manusian dan lalu lintas orang yang tidak melewati Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang berada di Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang.
"Kita harus sering-sering melakukan pengawasan. Khususnya di daerah perbatasan. Hal itu untuk menjadi bahan masukan dan evaluasi kegiatan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora)," ungkap Yuris.
Patroli antisipasi imigran gelap dan TPPO yang dilakukan, Kamis (25/1/2024) kemarin ini menjawab kekhawatiran atas maraknya kedatangan imigran Rohingya. Walaupun belum ada yang masuk melalui Kabupaten Kepulauan Meranti, namun upaya antisipasi tetap harus dikedepankan dalam mencegah terjadinya hal tersebut.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, Kabupaten Kepulauan Meranti |