MERANTI (CAKAPLAH) - Enam Desa di Kecamatan Tasikputri Puyu, Kepulauan Meranti, Riau, saat ini terendam banjir. Setidaknya, banjir yang disebabkan hujan deras beberapa pekan ini telah merendam lebih 200 unit rumah.
Informasi yang dirangkum CAKAPLAH.com di lapangan, banjir tersebut juga diduga adanya luapan air dari kanal milik salah satu perusaan yang berada tidak jauh di permukiman.
Kondisi ini dibenarkan oleh Kepala Desa Dedap Mansur, saat dikonfirmasi wartawan, kemarin. Menurutnya, banjir yang terjadi di wilayah tersebut diperparah dengan meluapnya air kanal perusahaan yang telah jebol.
Untuk memastikan itu, pihaknya bahkan sudah menurunkan perangkat desa melakukan pemeriksaan ke kanal perusahaan untuk memastikan kondisi sebenarnya.
"Dari pengecekan kami, sekat kanal ternyata sudah terbuka. Buktinya sudah kita dokumentasikan kalau sekat kanal itu sudah jebol," bebernya.
"Ada sekitar 200-an rumah warga di dua dusun di desa kami yang terendam banjir. Termasuk juga sekolah (SD,TK, PAUD dan MA), kantor desa, masjid dan mushola. Ini dampak dari hujan dan luapan kanal yang jebol sehingga airnya turun ke Sungai Dedap dan merembes ke permukiman karena tertahan air laut pasang besar," sambung Mansur.
"Sebenarnya, sudah beberapa kali kita minta, tetapi belum ditanggapi. Kemarin sempat juga warga datang langsung ke kantor perusahaan yang di Sungai Hiu Desa Tanjung Padang, tapi tidak ada solusi sampai sekarang," jelasnya.
Camat Tasik Putri Puyu Zainal SE, ketika ditemui di sela perjalanan dinasnya ke Selatpanjang, Kamis (11/01/2024) siang mengungkapkan, kondisi banjir saat ini masih terjadi di beberapa desa.
Adapun desa yang terdampak diantaranya, rinci Camat, Mekar Delima, Dedap, Selatakar dan Tanjung Pisang, Mengkopot dan Mengkirau.
"Tapi di antara enam desa ini, yang paling parah terdampak adalah Desa Dedap, Mengkopot dan Mengkirau. Untuk di Mengkopot itu totalnya 150 KK yang terdampak dan di Dedap 344 KK. Desa lainnya masih didata. Sudah ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya, karena kita belum menyediakan posko darurat," bebernya.
Ia menyebutkan, untuk di Desa Dedap kondisi diperparah dengan jebolnya sekat kanal milik salah satu perusahaan. Sehingga air meluap ke permukiman warga.
"Jujur kami sangat kecewa, seperti yang disampaikan Kades Dedap itu bahwa perusahaan sampai hari ini belum menanggapi kondisi yang terjadi tersebut. Kami minta perusahaan segera tanggap, karena ini menyangkut kelangsungan hajat hidup warga di sana yang terdampak banjir. Jika perlu turunkan segera alat berat untuk menormalisasi sungai di Dedap agar debit air kanal segara menyusut," pintanya tegas.
Terpisah, pihak perusahaan saat dikonfirmasi mengatakan, akan segera croscheck ke lapangan dan menginformasikan tindakan atau action apa yang akan dilakukan terkait kondisi itu.**
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Peristiwa, Kabupaten Kepulauan Meranti |