Pekanbaru (CAKAPLAH) - Sejumlah mahasiswa menggelar pementasan teater “Sang Budayawan”, Jumat (6/1/2023) siang di Gedung Anjung Seni Idrus Tintin di komplek Bandar Seni Raja Ali Haji jalan Sudirman Pekanbaru. Ada banyak pesan yang disampaikan dalam pementasan tersebut.
Pementasan “Sang Budayawan” mendapat apresiasi dari banyak kalangan. Terlihat pula sejumlah siswa dari berbagai sekolah, hingga seniman dan budayawan yang menyaksikan teater di gedung Idrus Tintin, yang merupakan sosok budayawan, seniman, penyair dan pemain teater kebanggaan orang Melayu.
Pementasan “Sang Budayawan” diperagakan oleh mahasiswa peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kepmendikbud Ristek). Mereka selama satu semester ini, selain kuliah di Universitas Islam Riau, mereka juga mendapatkan program pengenalan keberagaman budaya, adat dan istiadat di Riau.
Sedangkan pementasan teater ini sendiri merupakan hasil dari inisiatif mahasiswa atas kesadaran setelah mengikuti program pertukaran mahasiswa bahwa pentingnya kita mempertahankan dan mencintai budaya sendiri serta menghargai keberagaman budaya lainnya.
Pementasan “Sang Budayawan” merupakan bentuk kritikan pada generasi muda yang kurang mengenali dan mencintai budayanya sendiri, namun lebih mengagungkan budaya dari luar. “Sang Budayawan” juga menampilkan sisi gelap orang yang mengagungkan budayanya sendiri dan menganggap remeh budaya orang lain bisa berakibat terjadinya perpecahan sesama anak bangsa.
Lebih kurang satu jam lamanya, penonton disuguhkan adegan-adegan yang menampilkan beragam seni budaya, seperti tari daerah dan lagu daerah dari budaya Melayu, Banjar, Jawa, Sunda, Betawi sampai budaya dari Nusa Tenggara Timur, yang semuanya ditampilkan dalam satu adegan teater “Sang Budayawan”.
Penonton seperti terbius, larut dan terbawa emosi oleh adegan demi adegan yang disuguhkan. Sering pula terdengar gelak tawa penonton akibat beberapa adegan lucu. Sekali-kali terdengar pula teriak histeris dan tepuk tangan dari kursi penonton. Secara umum pementasan teater
“Sang Budayawan” dinilai berhasil menyampaikan pesan kepada penonton tentang arti keberagaman dan pentingnya menjaga serta mencintai budaya nusantara.
Dosen pembimbing Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Islam Riau, Al Sukri menyampaikan bahwa pementasan teater “Sang Budayawan” merupakan kegiatan Edukasi Budaya pada generasi muda yang sudah banyak tidak peduli dan tidak mau melestarikan budaya sendiri namun lebih mencintai budaya luar.
Menurutnya, tujuannya kegiatan ini tidak lain adalah untuk menumbuhkan kesadaran generasi penerus bangsa akan pentingnya arti budaya bangsa. Pengenalan budaya sejak dini memberikan edukasi kepada anak tentang keberagaman budaya yang harus saling dihargai sehingga norma dan nilai budaya bangsa akan dapat terwariskan pada generasi-generasi selanjutnya.
“Rasa bangga dan peduli terhadap budaya sendiri sudah berkurang pada generasi muda saat ini. Mereka lebih tahu budaya luar dan menganggap lebih baik dari budayanya sendiri. Nah, Melalui kegiatan ini kita ingin disampaikan bahwa pentingnya menjaga identitas dan melestarikan budaya sendiri serta menghargai keberagaman budaya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelas Al Sukri yang merupakan dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau ini.
Ditambahkan Al Sukri, bahwa selama kegiatan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang sudah berjalan lebih kurang lima bulan ini telah memberikan banyak pemahaman dan pengenalan kepada mahasiswa tentang budaya, seni adat istiadat masyarakat Melayu di Riau serta keberagaman budaya suku lainnya yang tinggal di Provinsi Riau.
“Selama satu semester ini, kami memperkenalkan beragam situs budaya, adat istiadat serta kesenian yang sudah hampir punah hampir punah atau jarang terdengar. Harapan kami adalah agar mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di luar pulau Sumatera ini menjadi tahu. Ikut peduli dan mencintai keberagaman budaya dan agama,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Universitas Islam Riau, Dr. Admiral, mengapresiasikan kegiatan Edukasi Kebudayaan dan Pementasan Teater Budaya Nusantara yang disuguhkan oleh mahasiswa modul nusantara. Ia berharap, pesan melalui pementasan teater untuk menjaga identitas budaya dan menghargai keberagaman tidak hanya ada di dalam gedung ini tetapi juga disebarkan di luar sana.
“Penting bagi kita untuk menjaga identitas budaya kita. Mudahan melalui pertunjukan hari ini menjadi pembelajaran bagi kita bahwa Ini salah satu cara kita untuk memperkenalkan budaya lokal yang tidak kalah dengan budaya asing. Selama ini ada kecenderungan budaya asing mulai mengikis budaya lokal,” kata mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Riau ini.
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |