(CAKAPLAH) - Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Islam Riau (UIR) mengadakan sosialisasi mitigasi bencana banjir di Desa Sungai Petai, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kamis (14/12/2023). Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Husnul Kausarian, seorang pakar Sistem Informasi Geografis (SIG).
Dr. Husnul Kausarian memaparkan bagaimana pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat merubah cara kita memandang dan mengatasi risiko banjir. SIG akan menjadi alat utama dalam memetakan kawasan rawan banjir, menyusun rencana evakuasi, dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
Setelah sesi penyuluhan, tim UIR bersama-sama dengan masyarakat dan kepala desa merencanakan langkah-langkah implementasi. Mulai dari normalisasi dan perbaikan aliran sungai, pemasangan perangkat peringatan dini, hingga pengembangan infrastruktur yang mendukung mitigasi banjir.
"Masyarakat sangat antusias dan berharap kegiatan ini berhasil. Dengan melibatkan semua pihak, dari akademisi, pemerintah desa, hingga masyarakat, diharapkan Desa Sungai Petai dapat menjadi contoh bahwa mitigasi bencana bukanlah sekadar impian, melainkan sebuah aksi nyata yang dapat dilakukan oleh setiap komponen masyarakat," jelas Dr. Husnul Kausarian.
Lebih lanjut is menjelaskan, tantangan banjir di Desa Sungai Petai bukan hanya menjadi urusan pemerintah atau pihak akademis. Ini adalah tanggung jawab bersama sebagai masyarakat yang peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya.
Dengan langkah-langkah konkret dan kolaboratif, diharapkan Desa Sungai Petai dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh menghadapi risiko banjir.
"Kita berharap kegiatan ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengambil langkah serupa demi keberlanjutan dan keamanan bersama," cakapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Petai, Rian Adli, bersama masyarakat setempat mendukung penuh kegiatan ini. Mereka berharap kegiatan ini menjadi tonggak sejarah dalam upaya menjaga ketahanan desa terhadap risiko banjir.
Desa Sungai Petai, seperti banyak daerah di Indonesia, memiliki rawan banjir yang cukup tinggi. Tim UIR akan menyelenggarakan sesi penyuluhan yang mencakup berbagai aspek mitigasi risiko banjir. Mulai dari pemahaman tentang pola hujan, identifikasi area rawan banjir, hingga pendekatan partisipatif untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan.
"Kami mendukung penuh kegiatan ini. Karena itu warga turut serta aktif dalam sesi penyuluhan ini. Tim UIR akan membimbing masyarakat dalam menggunakan teknologi untuk memetakan risiko banjir dan membahas rencana evakuasi darurat," kata Rian Adli.
Penulis | : | Mela |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Kampus |