PEKANBARU (CAKAPLAH) - Warga Perum Taman Arengka Indah, RT 02/RW 11, Sidomulyo Barat, Tuah Madani Pekanbaru, mengadukan keluhan mereka kepada DPRD Pekanbaru. Yakni, persoalan banjir yang dirasakan selama bertahun-tahun akibat pembangunan Pasar Induk.
Kedatangan mereka disambut Pimpinan DPRD Pekanbaru Nofrizal.
Kepada Nofrizal, para warga yang bertetangga langsung dengan Pasar Induk yang tengah dibangun, mengeluhkan genangan air yang masuk ke dalam rumah mereka.
"Kami tak tahan lagi dengan banjir ini. Bahkan sekarang, tidak hanya air yang masuk rumah, tapi tanah timbunan pasar juga masuk ke rumah kami," kata Nelly Sapitri, salah seorang warga.
Ia mengaku sejak Pasar Induk dibangun tahun 2017 sampai sekarang, jika hujan tiba puluhan rumah warga yang berada di sekitar Pasar Induk kena imbas banjir.
"Saya dan beberapa warga lain, tinggal di Perum tersebut sejak tahun 1997. Tak pernah banjir sekali pun. Tapi sejak dibangun Pasar Induk, sampai sekarang kami terus alami banjir," cakapnya.
Penyebab banjir di perumahan tersebut, karena Pasar Induk tak punya drainase yang baik. Sebelumnya, ada drainase lingkungan, tapi sudah ditutup pagar tembok Pasar Induk.
Terkait hal itu, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Nofrizal menyebutkan, bahwa dirinya akan langsung menindaklanjuti laporan warga ini.
Bahkan dia langsung menghubungi Lurah Sidomulyo Barat Edi Fahri, untuk mempertanyakan perizinan resmi Pasar Induk ini. Terutama file banjir, serta Amdal (analis dampak lingkungan), yang dikantongi kontraktor pelaksana.
"Kita coba sisir dari bawah dulu tentang perizinannya. Kan kawan-kawan Komisi IV dan Komisi II DPRD sudah hearing soal ini dengan Disperindag Pekanbaru. Terutama progres pembangunan dan pemindahan pedagang Terminal AKAP," paparnya.
Ia berharap, pihaknya berhasil membantu masyarakat yang terdampak banjir akibat pembangunan Pasar Induk ini. Termasuk halnya, Pemko Pekanbaru bisa mencari jalan keluar yang terbaik.***
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |