SIAK SRIINDRAPURA (CAKAPLAH) - PT Bumi Siak Pusako (BSP) kembali menorehkan sejarah tepat pukul 00.00 WIB, Selasa (9/8/2022) tengah malam.
Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Riau itu kembali mendapat kepercayaan untuk menjadi operator Wilayah Kerja (WK) Blok Migas CPP (Coastal Plains and Pekanbaru) selama 20 tahun kedepan. Kepercayaan kepada PT BSP menjadi operator tunggal merupakan kado ulang tahun ke-65 Provinsi Riau tahun 2022.
Namun, kontrak kerjasama yang kedua kali ini memiliki nilai lebih dan makna tersendiri serta suatu fase kemajuan karena PT BSP akan menjadi operator tunggal, tidak lagi menggandeng salah satu perusahaan BUMN PT Pertamina Hulu Energi sebagaimana dilakukan bersama selama 20 tahun pertama (2002-2022) dalam konsorsium Badan Operasional Bersama (BOB).
Berbagai tantangan dan harapan diembankan kepada manajemen PT BSP yang bertekad menjaga marwah daerah Riau.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang diwakili oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Mirza Mahendra pada acara seremoni alih operator WK CPP Blok dari BOB ke PT BSP yang digelar secara langsung di Balai Serindit, Gedung Daerah Riau di Jalan Diponegoro Pekanbaru dan disaksikan melalui video conference, Senin (8/8/2022) hingga Selasa (9/8/2022) tengah malam.
Mirza dalam acara ini atas nama Pemerintah RI mengapresiasi PT BSP yang telah gigih dan sangat semangat mengelola sendiri WK CPP Blok. Ia berharap BUMD lain dapat mengikuti BSP yang mengelola sendiri potensi sumber daya alam.
Menteri berpesan ke BSP agar terus penuhi sègala komitmen yang telah tertuang dalam kontrak kerja sama dan lebih keras lagi menjaga dan meningkatkan produksi serta tetap utamakan keselamatan pekerja.
"Semoga berlaku efektif perpanjangan dan alih operator dan bekerja keras dan bersinergi dengan semua pihak bahwa BSP dapat manfaat besar besar kepada masyarakat," cakap Mirza.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam arahannya berharap tahun 2022 PT BSP mencapai realisasi produksi 9.500 barel/hari sesuai target APBN. Saat ini capaiannya masih 87 persen. Agar target tercapai ditahun depan, ia menyarankan seluruh proses pengadaan sudah disiapkan diawal tahun 2022.
Ia minta pemda mendukung proses perizinan dan mencegah beberapa tindakan ilegal, termasuk pencurian minyak.
Gubernur Riau H Syamsuar dalam sambutannya berpesan agar PT BSP menjaga amanah yang diberikan pemerintah pusat. Industri migas tidak hanya sumber pendapatan tetapi sebagai penggerak ekonomi termasuk diharapkan menggerakkan UMKM sehingga efek berganda berpengaruh pemulihan ekonomi secara umum.
Selain itu pengelolaan migas oleh BUMD akan membawa dampak pemberdayaan tenaga kerja lokal, pendapatan daerah melalui pajak dan efek berganda lain.
Syamsuar menceritakan, eksekusi kepercayaan yang diberikan pemerintah pada 2018 tidak mudah. Ia ingat betul saat itu ia menjadi salah satu pelaku sejarah karena menjabat Wakil Bupati Siak. "Saya pelaku sejarah, ada hal teknis dan ada non teknis, oleh sebab itu epercayaan pemerintah jangan disia- siakan," tegas Syamsuar.
Ia mengingatkan PT BSP mengelola CPP Blok dengan terus berpedoman pada prinsip tata kelola migas secara profesional, memperhatikan aspek lingkungan. Kemudian memberikan nilai tambah, tak hanya deviden kepada pemegang saham dan dana bagi hasil namun mampu memberdayakan masyarakat dan sumber daya di sekitar CPP Blok.
"Selanjutnya program pembangunan berkelanjutan sesuai visi misi BSP yang ingin menjadi BUMD acuan di Indonesia dan BUMD energi mandiri dan terkemuka dengan reputasi internasional," ulas Syamsuar.
Hal lainnya yang mesti dilaksanakan BSP adalah bersinergi dengan pemerintah daerah dalam hal pelaksanaan program CSR dan peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Lebih lanjut dikatakan, pengelolaan WK CPP Blok selama 20 tahun yg dilakukan BPB merupakan bentuk sinergi antara BUMN dan BUMD yang salah satu tujuannya adalah transfer teknologi dan penyiapan sumber daya manusia yang hasilnya akan dilihat ketika PT BSP menjadi operator tunggal.
Gubri berharap PT BSP bisa sejajar dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) lainnya di Indonesia. Selain itu ia juga berharap BUMD mengelola sendiri potensi migas lainnya setelah sebelumnya pemerintah juga memberi kepercayaan kepada BUMD SPR Langgak.
Sementara itu Dirut PT BSP Iskandar dalam sambutannya mengatakan bahwa apa yang telah dijalani PT BSP banyak dinamika perjuangan yang terjadi dan tantangan yang dihadapi. "Alhamdulillah kita rasakan sekali tenryata dibalik itu banyak yang memberi dukungan dan bantu BSP untuk mencapai tujuan," kata Iskandar.
Ia menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak baik Menteri ESDM, SKK Migas,, pemegang saham baik Pemprov Riau, Pemkab Kampar, Pemko Pekanbaru dan Pemkab Siak serta seluruh pihak yang telah mendukung PT BSP.
"Amanah ini akan dijaga dan terus tingkatkan produksi sumur baru dan sumur eksplorasi. Akan tingkatkan kapasitas profesionalitas sumber daya manusia dan terus berkontribusi dalam program CSR dan tingkatkan deviden keseluruh pemegang saham," ulasnya.
Dari pantauan pada Senin malam, Alih operator ini dimulai tepat pukul 00.00 WIB, Selasa (9/8/2022) tengah malam yang ditandai dengan penabuhan kompang dan perubahan logo dari BOB ke PT BSP dalam acara seremoni alih operator EK CPP Blok dari BOB ke PT BSP yang digelar secara langsung di Balai Serindit? Gedung Daerah Riau di Jalan Diponegoro Pekanbaru, Senin (8/8/2022) hingga Selasa (9/8/2022) tengah malam.
Sementara ratusan undangan bersama karyawan BOB PT BSP-Pertamina Hulu menyaksikan secara virtual di Lapangan Zamrud, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak.
Di wilayah operasional Zamrud, kompang secara bersamaan ditabuh oleh Kadiv Operasi SKK Migas Bambang Prayoga, Eksplorasi Mnaager BOB Airlangga P Akbar dan Assisten II Setda Siak Hendrisan
Acara seremoni di Gedung Daerah di Pekanbaru dihadiri Menteri ESDM yang diwakili Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Mirza Mahendra, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Gubernur Riau H Syamsuar, Pj Bupati Kampar, Bupati Siak, Pj Walikota Pekanbaru, Dirut PT BSP Iskandar, Dirut PT PHE Jafee Arizon Suardin, mantan Menteri ESDM, tokoh nasional H Aksa Mahmud dan sejumlah tokoh masyarakat Riau H Saleh Djasit, Rusli Zainal, Wan Abu Bakar, Arwin AS.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |