
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Forkopimda Provinsi Riau menggelar nonton bareng film Sayap-sayap Patah di Mall SKA Pekanbaru. Film tersebut berisi tentang kisah nyata peristiwa yang terjadi di Mako Brimob pada tahun 2018 lalu.
Dalam peristiwa tersebut para narapidana terorisme yang ditahan di Mako Brimob memberontak dan menyebabkan anggota kepolisian tewas.
Gubernur Riau Syamsuar berharap dari film tersebut masyarakat bisa mencermati dan memahami pemikiran sesat terorisme.
"Film itu juga tadi menceritakan, bahwa terorisme mengajarkan mudah masuk ke surga dengan cara bunuh diri. Ini yang harus lebih kita cermati," kata Syamsuar, Jumat (2/9/2022).
Syamsuar juga berharap agar kejadian yang terjadi pada tahun 2018 di Mako Brimob itu tidak terjadi di Provinsi Riau, maupun daerah di Indonesia. Termasuk peristiwa-peristiwa bom bunuh diri lainnya.
Ia juga mengungkit bahwa Polda Riau sendiri juga pernah diserang oleh terorisme dan juga menewaskan anggota kepolisian yang saat itu sedang bertugas.
"Polda Riau kan kita pernah juga diserang tapi tidak sebesar peristiwa di Mako Brimob. Ada korbannya juga, seorang anggota Polda Riau yang soleh dan sering mengajar anak tewas," cakapnya.
"Alhamdulillah Polda Riau dan Polres semuanya mereka siap untuk mengamankan masyarakat kita di semua daerah. Kita tahu kerja keras mereka mengawal suasana aman dan damai," pungkasnya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |















01
02
03
04
05


