BENGKALIS (CAKAPLAH) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis menggelar pelatihan kader pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas Duri Kota Kecamatan Mandau, Bengkalis, Rabu (21/9/2022) kemarin.
Pelatihan kader ini dipimpin oleh Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Irawadi Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis. Kader HIV/AIDS memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan dan memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kesehatan.
Dalam menanggapi epidemi AIDS di Indonesia, kader-kader HIV/AIDS dibentuk Dinas Kesehatan berasal dari berbagai elemen masyarakat. peran mereka untuk mendukung perawatan, kelembutan fisik dan psikososial penderita HIV/AIDS.
Kabid P2P Irawadi mengatakan, HIV/AIDS merupakan penyakit yang berbeda dengan penyakit menular lainnya. Seseorang yang mengindap penyakit tersebut dituntut harus setiap hari mengonsumsi obat secara terus menerus.
"HIV/AIDS ini berbeda dengan penyakit lain, penderita HIV/AIDS itu harus terus mengonsumsi obat setiap hari tanpa putus. Agar penderita ini tetap dalam pengawasan kita, kader ini nanti yang bertugas memantau dan mengawasi mereka," ucapnya Irawadi kepada CAKAPLAH.com, Jum'at (23/9/2022).
Ia mengungkapkan, selama wabah virus Covid-19 terjadi, kegiatan penanggulangan HIV/AIDS tidak maksimal. Dinas Kesehatan katanya, kembali menggencar program penanggulangan HIV pasca melandainya virus corona.
Disebutkan Irawadi, para kader yang mengikuti pelatihan merupakan orang pilihan dan tidak semestinya dari tenaga kesehatan.
"Kader tidak semestinya nakes, bisa guru dan pihak elemen lain yang siap bekerjasama dengan dinas kesehatan menjadi kader untuk mencegah dan penanggulangan HIV/AIDS. Kemarin itu kita sudah berikan pemahaman seputar HIV/AIDS,"imbuhnya.
Untuk tahap ini, pelatihan kader HIV/AIDS fokus di dua titik yakni Mandau dan kecamatan Pinggir. Dua kecamatan ini menurut Kabid P2P tercatat penderita penyakit HIV tinggi di banding kecamatan lain.
"Kader kita ini kedepan akan terus melakukan kordinasi dengan UPT Puskesmas dan RSUD Mandau terkait penderita HIV/AIDS. Setelah mendapatkan data, kader akan menemui penderita untuk memberikan edukasi dan menghimbau untuk terus mengkonsumsi obat,"terang Irawadi.
Para kader HIV/AIDS tambahnya, bekerja sukarelawan. Mereka tidak digaji, hanya akan diberikan apresiasi berupa dana tranportasi.***
Penulis | : | Agustiawan |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |