
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota Komisi V DPRD Riau Ade Hartati Rahmat mengungkap angka kematian ibu dan bayi masih tinggi di Provinsi Riau.
Hal ini diungkapnya di postingan instagram @ade_hartati 1, Kamis (9/3/2023). Di postingan itu, Ia nyebut berbincang dengan Ketua Komisi V DPRD Riau sekaligus Ketua PDIP Kota Pekanbaru Robin P Hutagalung.
"Hari ini mengikuti Rapat Kerja Pemerintah Daerah Dinas Pemuda dan Olahraga Riau. Rapat ini juga dihadiri oleh Bapedda Litbang. Dalam pemaparannya, ada dua hal yang perlu saya garis bawahi, pertama masih tingginya angka kematian ibu dan bayi. Kedua, angka lama sekolah yang masih 9 tahun," kata Ade.
Lanjut dia, dari dua hal di atas, maka diperlukan adanya kolaborasi dan sinkronisasi program dari setiap level pemerintahan maupun daerah otonom itu sendiri. Point satu, terkait masih tingginya angka kematian ibu dan bayi diperlukan gerakan masif dalam penguatan posyandu sebagai ujung tombak kesehatan di masyarakat.
"Gerakan tersebut tentu harus didukung oleh semua pihak termasuk BKKBN yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat yang berada di daerah," kata dia.
Kemudian, kata dia, memperkuat program kegiatan posyandu yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat yang berada di bawah binaan pemerintah daerah merupakan upaya mendekatkan masyarakat pada akses fasilitas kesehatan, sekaligus membangun budaya mau ke posyandu.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |






















01
02
03
04
05




