SIAK (CAKAPLAH) - Upaya mencegah perluasan kasus stunting atau tengkes di Kabupaten Siak, pemerintah setempat melibatkan penyuluh agama untuk mengedukasi masyarakat supaya rutin datang ke Posyandu di wilayah masing-masing.
Demikian disampaikan oleh Asisten bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Fauzi Asni dalam kegiatan sosialisasi stunting dan peluncuran aksi perubahan kinerja organisasi yang ditaja oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) di Kantor Bupati Siak, Selasa (17/10/2023).
"Saya minta kepada penyuluh agama agar membantu memberikan pencerahan kepada masyarakat agar mereka terdorong rutin warga datang ke Posyandu. Kita ingin kesehatan anak-anaknya bisa dibantu, yang akhirnya kita mendapatkan generasi kuat fisiknya untuk menuju kesehatan jiwa," cakap Fauzi kepada ustadz-ustadzah yang hadir.
Fauzi menambahkan angka stunting di Kabupaten Siak 2022 turun dari 22 persen menjadi 15 persen. Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Siak bersama stakeholder untuk menekan angka stunting termasuk saat ini melibatkan penyuluh agama.
Ia juga menerangkan stunting tidak hanya karena kurang mampunya masyarakat dalam perekonomian. Namun penyebabnya lebih kepada kurangnya perhatian terhadap anak dalam memantau pola makan dan pola asuh juga menjadi sebab terjadinya stunting.
"Misalnya dalam menyajikan makanan oleh seorang ibu. Dekade ini bila dibanding dengan ibu-ibu dulu memang terlihat perbedaan mencolok dalam penyajian asupan makan anak ini. Baik pendekatan persuasif maupun kualitas original asupan makanannya," ucapnya.
Sekretaris DP3APPK Siak, Bakhtiar Effendi menyampaikan sosialisasi diikuti 100 orang dari petugas penyuluh agama perwakilan dari 14 kecamatan se Kabupaten Siak. Dengan begitu diharapkan penyuluh agama mampu memberi dampak secara menyeluruh kepada masyarakat untuk aktif berpartisipasi mengatasi stunting.
"Tujuan dari sosialisasi ini pertama bimbingan bagi calon pengantin, kemudian memberikan informasi mengenai stunting dan ikut serta membangun tim pendamping dalam 1000 hari pertama kehidupan. Kita ingin semua unsur terlibat untuk mencapai status zero stunting di Kabupaten Siak, mereka mungkin mampu untuk merubah kebiasaan masyarakat sehinggaau untuk memeriksa kondisi anaknya ke Posyandu," katanya.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |