BENGKALIS (CAKAPLAH) - Etika berpolitik hendaknya berpedoman kepada adat Melayu. Sebab, sejak zaman kerajaan di Riau dahulu, para Raja menerapkan konsep berpolitik dalam membangun Negeri.
Kata Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI nomor urut 3 Dapil Riau Arif Eka Saputra, Adat Melayu harus dijunjung dalam berpolitik. Hal itu disampaikan Arif saat menghadiri undangan LAM Bengkalis dalam acara Penabalan Gelar Adat Bupati dan Wakil Bupati di Balai Kerapatan Adat Sri Mahkota Bengkalis, Rabu (20/12/2023).
"Sesama anak jati Melayu, saya ucapkan Tahniah dan salam takzim kepada Datuk Seri Setia Amanah Masyarakat Adat Melayu Kabupaten Bengkalis Seri Perdana Payung Negeri dan Datuk Timbalan Seri Setia Amanah Masyarakat Adat Melayu Kabupaten Bengkalis, yaitu Bupati Kasmarni dan Wakil Bupati H Bagus Santoso," ungkap Arif Eka Saputra.
Pada cara itu prosesi adat berjalan dengan meriah sekaligus khidmat lewat tabuhan kompang, pembawa bunga manggar juga turut mengiringi arak-arakan. Tampak Arif Eka Saputra diantara tamu kehormatan yang turut mengiringi rombongan Kasmarni dan Bagus.
Dalam Maklumat penabalan oleh Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Kabupaten Bengkalis, H Zainuddin Yusuf dilanjutkan dengan pemasangan mahkota dan pemasangan selempang oleh Datuk Sri Raja Marjohan Yusuf, Ketua Umum MKA Provinsi Riau.
Setelah pemasangan tanjak dan keris kepada Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso oleh Ketua Umum DPH LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Seri H. Sofyan Said dan Datuk Sri H Taufik Iqram Jamil.
Usai penabalan, prosesi dilanjutkan tepuk tepung tawar, sebagai simbol memberikan doa dan selamat. Arif Eka Saputra menambahkan adat Melayu Riau yang tinggi harus senantiasa dijunjung bersama baik dalam kehidupan sosial maupun kehidupan politik.
"Penabalan gelar ini di samping melestarikan adat leluhur, juga perintah moral agar para pejabat menjaga amanah dan lembaga adat sebagai saksinya," tukas Arif Eka Saputra.**
Penulis | : | Rilis |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Serantau |