PEKANBARU (CAKAPLAH) - Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau kembali menyambangi sekolah di Pekanbaru untuk sosialisasi bahaya narkoba. Upaya itu untuk melindungi generasi muda sekaligus menciptakan keamanan jelang Pemilu 2024.
Tim yang dipimpin Kepala Bagian (Kabag) Binopsnal Ditnarkoba Polda Riau, Kompol Masriah Saragih, melakukan sosialisasi SMA Santa Maria Pekanbaru, Selasa (23/1/2024). Ratusan pelajar antusias mendengar penjelasan tentang narkoba dan dampak yang ditimbulkan.
Sosialisasi bahaya narkoba di sekolah bertujuan untuk menjaga lingkungan sekolah agar tidak disusupi narkoba. Apalagi, pelajar merupakan salah satu kelompok yang rentan masuk lingkaran barang haram tersebut.
Selain mengingatkan akan bahaya narkoba, pada sosialisasi ini polisi juga mengajak pelajar yang jadi pemilih pemula turut serta menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024 yang damai.
Sebagai informasi, pemilih pemula merupakan pemilih yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya.
Di Provinsi Riau, pasca Pilkada 2020 lalu, terdapat 488.448 ribu pemilih yang belum pernah sama sekali menggunakan hak pilihnya. Pemilih ini berusia 17-20 tahun pada 14 Februari 2024 nanti.
Sementara itu, total pemilih pada Pemilu 2024 di Provinsi Riau adalah 4.732.174 orang. Dari total pemilih tersebut, terdapat 1.198.742 pemilih generasi Z sebanyak 25 persen.
Kemudian 1.728.017 pemilih generasi Milenial 37 ssbanyak persen, 1.290.911 pemilih generasi X sebanyak 27 persen, 473.976 pemilih generasi Baby Boomers ssbanyak 10 persen, dan 40.528 pemilih generasi pra Baby Boomers 1 persen.
Direktur Resnarkoba Polda Riau, Kombes Pol Manang Soebeti melalui Kompol Marsiah mengatakan pemilih pemula jadi salah satu aspek penting suksesnya pemilu. Untuk itu, mereka harus diberi pemahanan agar dapat melindungi diri dari narkoba.
"Pelajar sebagai generasi muda bangsa, harus melindungi diri dari narkoba. Jangan mengkonsumsi narkoba karena merusak otak hingga bisa gagal mencapai cita-cita," kata Marsiah.
Di masa kampanye ini. Masriah juga mengingatkan pelajar untuk tidak mudah terpengaruh berita di media sosial yang belum tentu kebenarannya. Pelajar harus bijak menggunakan media sosial agar tidak meninggalkan jejak digital negatif yang dapat menghambat kemajuan di masa depan.
"Jangan terpengaruh dengan isu-isu negatif berupa hoaks yang bisa menyebabkan perpecahan. Manfaatkan media sosial dengan baik dan harus cerdas menyikapi pemberitaan di era digitalisasi saat ini karena perkembangan informasi sangat massif," pesan Masriah.
Di tempat sama, Wakil Kepala Sekolah SMA Santa Maria Pekanbaru Bidang Humas, Marlon Sinaga, mengapresiasi upaya pencegahan narkoba kepada pelajar oleh Polda Riau.
"Kami berharap dengan sosialisasi siswa kami bisa meminimalisir dalam melakukan hal-hal negatif sebab mereka adalah generasi emas," harapnya.
Penulis | : | CK2 |
Editor | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Serantau |