PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah merilis pernyataan sikap terhadap situasi terkini pasca pelaksanaan pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari 2024 lalu.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir dan Sekretaris Umum, Prof Dr Abdul Mu'ti, pada 14 Februari 2024 ini, memuat beberapa poin.
Poin pertama adalah mengapresiasi masyarakat yang telah berpartisipasi menggunakan hak pilihnya dengan penuh tanggung jawab dan tertib di masing masing tempat pemungutan suara (TPS).
Poin kedua, Muhammadiyah mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan semua penyelenggara pemilu mulai dari tingkat pusat sampai tingkat TPS, para aparat keamanan, dan semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan pemilu sehingga berlangsung aman, tertib, dan lancar mulai dari proses pemungutan hingga penghitungan suara.
Poin ketiga, Muhammadiyah mengimbau semua pihak, khususnya partai politik dan para calon anggota legislatif, serta para calon presiden-wakil presiden dan para pendukungnya, agar bersabar menanti hasil akhir pemilu yang akan disampaikan secara resmi oleh KPU. Semua pihak hendaknya tidak terburu-buru mengambil kesimpulan hasil pemilu berdasarkan Quick Count yang disampaikan oleh lembaga-lembaga survei.
Poin keempat, Muhammadiyah meminta semua pihak hendaknya tetap menjaga situasi yang kondusif dengan tetap meniaga menjaga sikap saling menghormati dan tenggang rasa. Kepada pasangan capres-cawapres yang menang dan para pendukungnya hendaknya tidak jumawa dan euforia yang berlebihan. Bagi yang kalah hendaknya berjiwa besar dan legawa menerima hasil pemilu.
Lalu, di poin terakhir, jika ada pihak-pihak yang berkeberatan dengan hasil pemilu hendaknya menyelesaikan melalui jalur Mahkamah Konstitusi dan tidak menempuh cara-cara pengerahan pengerahan massa yang berpotensi memicu kekerasan dan konflik horizontal.
"Semoga Allah subhanahu wataala, Tuhan Yang Maha Esa, memberikan rahmat dan pertolongan kepada bangsa Indonesia sehingga tetap bersatu, berdaulat, dan maju," demikian bunyi pesan penutup surat tersebut.
Menanggapi pesan tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Riau, Rizal S, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk selalu tegak lurus dengan intruksi Pimpinan Muhammadiyah maupun dengan pimpinan Pemuda Muhammadiyah.
Dikatakan Rizal S, pihaknya bahkan beberapa hari yang lalu sudah menggelar kegiatan pengajian sekaligus bersilaturahmi dengan para pengurus.
"Pengajian ini tujuannya untuk menyambung kembali tali silaturahmi, karena pengurus kita kan berasal dari berbagai latar belakang, momentum pengajian ini kita manfaatkan untuk saling sapa," kata dia, Selasa (20/2/2024).
Diakui Rizal S, selama masa kampanye ini ada perbedaan sikap diantara para pengurus, karena berbeda pilihan politik.
"Pengajian inilah yang menjadi momentum pencairan, supaya kita bisa duduk bareng lagi, setelah berbeda pilihan di Pemilu 2024," ujarnya.
Rizal S juga mengapresiasi semua elemen penyelenggara, baik KPU, Bawaslu, maupun aparat keamanan, serta pihak lainnya, yang berkontribusi atas suksesnya penyelenggaran Pemilu yang damai di Riau.
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |