PEKANBARU (CAKAPLAH) - Oknum guru yang diketahui melakukan pemukulan terhadap siswanya saat jam olahraga sudah berdamai.
Dimana peristiwa tersebut terjadi di lingkungan SMPN 5 Pekanbaru pagi hari tadi, Selasa (22/8/2023).
Plt Kepala SMPN 5 Pekanbaru, Evie Vayeni mengatakan, pihaknya juga telah mengistirahatkan oknum guru yang diketahui berinisial R yang telah melakukan pemukulan terhadap siswa kelas 8.
“Guru tersebut sudah kita istirahatkan untuk tidak mengajar terkait perbuatannya,” kata Evie.
Evie mengungkapkan, dugaan pemukulan tersebut berawal saat jam olahraga dan para siswa disuruh berkumpul di lapangan oleh guru R tersebut.
“Jadi saat semuanya disuruh berkumpul, siswa menendang-nendang bola di lapangan, setelah guru R ini menyuruh siswa untuk ikut berkumpul namun siswa tetap menendang bola. Jadi disitulah bermula karena guru R ini masih muda jadi terpancing emosinya,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, pihaknya juga memberitahu kejadian tersebut ke orangtua murid yang bersangkutan, dan pihak sekolah dengan orangtua sudah berdamai.
“Sudah kami selesaikan secara kekeluargaan dengan berdamai antara pihak sekolah dan orangtua murid yang bersangkutan,” ujarnya.
Sementara itu, orang tua murid mengaku dirinya juga telah berdamai demi kebaikan sekolah.
“Demi kebaikan sekolah kami sudah berdamai, jadi tidak ada menuntut apa-apa,” singkat Erni Febrianty.
Sebelumnya Disdik Pekanbaru mengatakan oknum guru yang melakukan kekerasan telah diistirahatkan.
"Saya mendapatkan info siang tadi dan saya langsung mengirim Kasi Kesiswaan ke SMP 5 untuk menelusuri bagaimana kejadiannya," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Selasa (22/8/2023).
Ia menceritakan kejadian tersebut ternyata terjadi pagi tadi saat pembelajaran olahraga.
"Kalau kita lihat gurunya itu adalah honor sekolah. Tadi sudah diselesaikan antara Guru BK, Kepsek dan kita dari Dinas. Orang tua juga sudah datang dan mereka sepakat untuk membuat surat pernyataan," ucapnya.
Dikatakan Abdul Jamal, oknum guru tersebut mengakui kekhilafannya telah melakukan tindakan tak terpuji tersebut. Namun meski demikian pihaknya dari Dinas Pendidikan, memutuskan oknum guru tersebut diistirahatkan.
"Diistirahatkan, tidak dikeluarkan ya. Kita berikan pelajaran dulu. Kita minta untuk tidak mengajar dulu. Kalau berapa lama waktunya masih belum tahu juga, bisa minggu atau bulan. Masih belum diputuskan," terangnya.
Sembari itu, pihaknya akan melakukan verifikasi dan mempelajari dulu. Kalau dalam perjalanannya ternyata oknum guru tersebut itu memang sering melakukan itu, maka akan akan dipindahkan.
"Makanya kita sambil mencari, sementara waktu kita minta dia tidak mengajar dulu, tapi belum diberhentikan. Sambil menengok lah dia itu bagaimana, kalau dah terbiasa ya terpaksa kita berikan sanksi lebih keras," ucapnya.
Lebih lanjut ketua PMI Pekanbaru itu menegaskan tidak diperbolehkan melakukan kekerasan pada anak, dalam pengajaran juga tak boleh. Kalau mau memberi sanksi jangan sanksi fisik. "Jadi sanksinya bisa dilakukan pembinaan lah. Mungkin panggil orang tua atau lainnya, dia itu ada ada aturannya," tegasnya.
Disinggung terkait kondisi siswa yang mengalami dugaan tindakan kekerasan, Abdul Jamal mengatakan anak tersebut tidak ada mengalami luka. "Tidak ada mengalami luka," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, terjadi dugaan kekerasan di lingkungan sekolah di Pekanbaru. Aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh seorang guru di SMPN 5 Pekanbaru tersebut beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, terekam aksi seorang diduga guru olahraga berdiri di salahsatu sudut lingkungan sekolah bersama sekitar sepuluh orang siswa berseragam olahraga warna merah.
Terlihat pula oknum guru yang mengenakan baju warna putih itu memarahi seorang siswa. Di tangannya terlihat memegang bola basket.
Entah sebab apa tiba-tiba oknum guru tersebut melemparkan bola mengarah kepada kepala salah satu siswa. Terlihat sang siswa mencoba menghindari lemparan bola dari tangan gurunya itu.
Diduga karena bola tidak mengenai siswa, sang guru terlihat lebih emosi. Ia terlihat seperti memukul kepala anak didiknya itu namun berhasil dihindari oleh siswa tersebut.
Aksi kekerasan tersebut diam-diam direkam oleh seseorang dari jarak yang agak jauh dan videonya menyebar dengan cepat di media sosial. Namun di dalam video yang beredar itu terlihat sekelompok siswa di sekolah yang sama. Di baju olahraganya tertulis SMP Negeri 5 Pekanbaru.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Peristiwa |