PEKANBARU (CAKAPLAH) - Restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove di Provinsi Riau saat ini terus digesa.
Untuk diketahui, Riau mendapat perhatian khusus dari pemerintah dimana menjadi salah satu dari hanya 3 provinsi di Indonesia bersama Papua dan Kalimantan Barat, yang melaksakan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove bersamaan.
Sementara, ada 7 provinsi restorasi gambut prioritas, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.
Kemudian ada 9 daerah fokus merehabilitasi mangrove (hutan bakau) di sembilan provinsi prioritas, yakni di Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Papua, dan Papua Barat.
Kepala Dinas LHK Provinsi Riau, Mamun Murod mengatakan bahwa dengan adanya dukungan dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), proges resotari gambut dan rehabilitasi mangrove di Riau sudah mulai signifikan.
Murod mengatakan bahwa tim restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove di Riau sudah dibentuk dengan Peraturan Gubernur Riau pada 2021 lalu.
"Sekarang bisa dilihat kebakaran hutan sudah sangat kecil, dan tim ini juga sudah sangat kuat untuk mencegah kebakaran hutan, dengan berbagai cara rehabilitasinya," kata Mamun Murod usai membuka rapat koordinasi tim restorasi gambut dan mangrove Provinsi Riau dengan tema 'solusi jalan tengah', Kamis (31/8/2023).
Selanjutnya, untuk mangrove, kata Murod juga berprogres baik, dimana tahun lalu sudah dilalukan rehabilitasi, dan akhir tahun 2023 ini akan dilakukan lagi.
"Maka rapat koordinasi ini kita lakukan untuk menyamakan persepsi dari BRGM, provinsi, kabupaten, bagaimana kita bisa menyelamatkan gambut dan mangrove di Riau, untuk kehidupan manusia," cakapnya.
Dalam rapat koordinasi ini, kata Murod lagi akan dibahas beberapa isu penting, antara lain model- model pengelolaan gambut terintegrasi di Riau, peran penting penyusunan RPPEG Kabupaten Kota dan peta KHG skala 1:50.000 dalam restorasi gambut.
Selanjutnya juga akan dibahas kebijakan Riau Hijau dalam restorasi gambut dan rehabilitais mangrove, arahan pelaksanaan Roadmap mangrove nasional di Riau, sampai pelaksanaan rehabilitasi masyarakat.
"Makanya kita hadirkan berbagai pihak untuk sama sama mendukung penyelamatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Tris Raditian mengatakan bahwa BRGM mengapresiasi Pemprov Riau dengan program Riau hijau.
Ia mengatakan, saat ini dilakukan Kesatuan Hidrogolis Gambut (KHG) khusus untuk menata restorasi gambut dalam bentuk permanen.
"Jadi para pihak yang berada di satu KHG dia harus berkontribusi selain mengambil manfaat, juga harus merawat, merestorasi yang sudah rusak. Sehingga sistem kita ini berjalan dengan baik," katanya.
Ia mengakui bahwa proses rehabilitasi dan restorasi semakin menguat, perlu pula kolaborasi semua pihak.
"Apa yang dikatakan Pak Kadis, Karhutla menurun, dan yang lebih penting lagi adalah kesadaran masyarakat menjaga hutan kita dari terbakar," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau |