PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto saat ini terus dinarasikan sedang membangun politik dinasti lantaran memilih putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.
Narasi dinasti politik tersebut saat ini gencar dihembuskan. Lantas, apakah narasi ini akan berpengaruh kepada Caleg partai pendukung di Riau?
Pengamat Politik dari Universitas Riau Dr Tito Handoko mengatakan, narasi dinasti politik yang dihembuskan oleh elit di pusat tidak relevan ke masyarakat kelas bawah.
"Tidak relevan, tidak related ya, orang memilih presiden, memilih anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten itu berbeda cara pandang dan harapannya," kata Tito kepada CAKAPLAH.COM, Selasa (14/11/2023).
Maka, narasi-narasi yang dibangun sebenarnya hanya untuk negatif campaign terhadap kandidat. Namun tidak terlalu berpengaruh ke para Caleg. Artinya, tidak berkaitan dengan level pemilih arus bawah.
"Urusan pencalegan itu adalah urusan individu para Caleg, maka kerja-kerja individu itu saja yang akan dinilai oleh para pemilih," cakapnya.
Ia mengakui, pada level tertentu memang ada berpengaruh. Namun hanya diskursus di kalangan elit. Di pemilih arus bawah tidak terlalu berpengaruh.
"Jadi bagi para Caleg pengusung saya rasa tidak perlu khawatir, tinggal tunjukkan saja kerja-kerja individu tersebut," cakapnya.
"Itu tidak lagi isu yang signifikan, karena jika partai lain menyerang itu apakah mereka yakin di partainya tak ada dinasti? Contoh anak beranak jadi calon anggota DPR RI, partai lain juga begitu dari orangtua sampai anak, itu kan juga dinasti politik," katanya.
Makanya, kata Tito, politik arus bawah hanya akan berbicara pada isu yang bisa menyelesaikan di level bawah, antara lain ekonomi, lingkungan, dan pekerjaan.
"Jadi ya nanti bisa dilihat dari kerja-kerja politik individu caleg," tukasnya.**