Manchester (CAKAPLAH) - Kasus hukum yang dihadapi klub kaya Inggris, Manchester City belum juga jelas. Padahal saat ini klub Everton menatap hukuman kedua sedangkan Nottingham Forest menantikan sanksinya. Apa yang terjadi, ini penjelasan Premier League.

Premier League menjatuhkan dakwaan kepada Everton dan Nottingham Forest atas pelanggaran aturan profitabilitas dan keberlanjutan. Keduanya mengalami kerugian melebihi ambang yang ditetapkan.

Everton dan Forest pun kini terancam hukuman pengurangan poin. Buat Everton, ini bakal jadi kedua kalinya karena mereka sudah dipotong 10 poin pada November lalu atas pelanggaran yang lain.

Satset-nya Premier League memproses kasus Everton dan Nottingham Forest malah memunculkan tanda tanya atas dakwaan terhadap Manchester City. Ada anggapan bahwa Man City mendapatkan perlakuan khusus.

Peraih treble musim lalu itu sudah didakwa atas 115 pelanggaran selama 14 musim sejak 2009. Ancaman hukuman untuk Man City bisa sampai degradasi.

"Ya, saya bisa memahami rasa frustrasi itu. Saya bisa memahaminya, tapi dakwaan-dakwaannya berbeda, cuma itu yang bisa saya katakan," jawab CEO Premier League Richard Masters dikutip Metro.

"Kalau klub manapun, entah juara bertahan atau bukan, ditemukan bersalah melanggar aturan pembelanjaan utnuk tahun 2023, mereka akan ada di posisi yang sama dengan Everton atau Nottingham Forest."

"Tapi skala dan tipe dakwaan yang ditetapkan ke Man City, yang jelas saya tak bisa bicarakan, sedang diperdengarkan di lingkungan yang benar-benar berbeda."

"Sudah ada tanggal yang ditetapkan untuk persidangannya, sayangnya saya tak bisa memberi tahu kapan, tapi prosesnya berjalan kok," imbuhnya.

Ketika ditanya perihal status investigasi Manchester City, Masters pun mengelak. Ia mengaku tak bisa membeberkan apapun kecuali mengatakan prosesnya terus berjalan.

"Tidak, saya tak bisa memberikan detail apapun terkait kasus Man City kecuali mengatakan tanggal sidangnya sudah ditetapkan. Saya tak bisa memberi tahu kapan tanggalnya," tambahnya.