Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) saat mengadakan pertemuan presidium partai berkuasa. Korea Utara mengklaim 'kesuksesan sempurna' untuk uji coba nuklirnya yang paling kuat sejauh ini.
|
(CAKAPLAH) - Pemerintah Korea Utara (Korut) memperingatkan Amerika Serikat (AS) bersiap merasakan apa yang disebut sebagai rasa sakit terbesar. Pernyataan ini datang menyusul sanksi terbaru yang diberikan terhadap negara itu oleh Dewan Keamanan PBB
AS dinilai oleh Korut telah memilih untuk membuat konfrontasi politik, ekonomi, dan militer. Resolusi yang diadopsi Dewan Keamanan PBB kali ini juga dinilai oleh negara terisolasi itu sebagai sesuatu yang ilegal atau tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kami akan melakukan langkah-langkah yang membuat AS bersiap menderita rasa sakit terbesar dalam sejarah mereka," ujar pernyataan Duta Besar Korut untuk PBB Han Tae Song dalam sebuah konferensi pers di Jenewa.
Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi resolusi terbaru untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terbaru terhadap Korut. Sejumlah ketentuan baru akan membuat impor minyak negara itu berkurang serta adanya larangan ekspor tekstil yang mereka lakukan.
AS telah mengajukan sanksi terbaru yang lebih kuat untuk menekan Korut dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada 4 September lalu. Langkah ini dilakukan menyusul uji coba perangkat nuklir yang kembali negara itu lakukan pada 3 September.
Korut saat itu kembali memicu kemarahan internasional dengan uji coba bom hidrogen. Negara yang dipimpin Kim Jong-un itu mengklaim melakukan tes terbaru dari alat peledak tersebut yang dirancang untuk ditempatkan dalam Peluru Kendali Balistik Antar Benua (ICBM).
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Republika.co.id |
Kategori | : | Internasional |