(CAKAPLAH) - Harga emas menguat pada Senin (29/1/2024) karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah sehingga mendorong permintaan aset safe haven. Sementara itu, pasar menunggu keputusan kebijakan Federal Reserve (The Fed) untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu penurunan suku bunga AS pertama tahun ini.
Harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi US$ 2.031 per ons dan emas berjangka AS naik 0,7% menjadi US$ 2.030.
Washington merepons serangan yang menewaskan tentara AS di Timur Tengah pertama kalinya sejak perang Gaza dimulai. Pesawat tak berawak (drone) di timur laut Yordania menghantam pangkalan militer AS dan mengakibatkan tiga prajurit AS gugur dan melukai 34 orang.
“Hal ini meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, serta menyebabkan uang berpindah ke pasar emas dan perak,” kata analis di Kitco Metals, Jim Wyckoff, dikutip CNBC International.
Sementara yied obligasi AS bertenor 10 tahun merosot, sehingga meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor menunggu keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (The Federal Open Market Committee/FOMC) pada Rabu (31/1/2024) untuk menetapkan suku bunga.
“Pertemuan FOMC kali ini akan menunjukkan beberapa panduan kapan penurunan suku bunga pertama, apakah kebijakan moneter The Fed akan cenderung dovish atau hawkish pada ,” tambah Wyckoff.
Data minggu lalu menunjukkan pertumbuhan moderat harga minyak AS pada Desember, sehingga menjaga inflasi tahunan di bawah 3% selama 3 bulan berturut-turut. Hal tersebut memungkinkan The Fed akan memangkas suku bunga tahun ini.
Jajak pendapat Reuters pada Senin menunjukkan ketidakpastian ekonomi dan penurunan suku bunga AS dapat mendongkrak rekor harga emas pada 2024.
Sementara harga perak naik 1,7% pada US$ 23,18 per ons, platinum naik 1,6% menjadi US$ 927,13 dan paladium naik 2,7% menjadi US$ 981,64.
Penulis | : | Delvi Adri |
Sumber | : | Beritasatu.com |
Kategori | : | Internasional, Ekonomi |