PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru meninjau warga negara asing (WNA) Rohingya yang mendirikan gubuk dan tinggal di belakang Purna MTQ Pekanbaru, Jalan Datuk Wan Abdul Jamal.
Saat peninjauan itu, DKP Pekanbaru menemukan kondisi pangan WNA Rohingya sangat memprihatinkan. Sejak beberapa bulan ini, WNA Rohingya ramai mendatangi Kota Pekanbaru. Ada puluhan WNA Rohingya termasuk anak-anak.
Mereka datang ke Pekanbaru tanpa izin dan dokumen apa pun, dan kini tinggal di bawah tenda plastik seadanya. Mereka mendirikan tenda di atas trotoar Jalan Datuk Wan Abdul Jamal, persis depan Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru.
"Tentu kita melihat dan seperti apa, dan kita lihat memang sangat prihatin, karena mereka makan apa adanya. Kalau ditanyakan gizi tentu jauh dari gizi," ujar Kepala DKP Kota Pekanbaru Maisisco, Rabu (01/05/2024).
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak bisa membantu lantaran tidak memiliki dokumen apa pun. Hal itu akan berbenturan dengan aturan yang ada.
"Namun secara pribadi tentu kita prihatin dengan kondisi-kondisi mereka. Karena banyak anak-anak di situ, tapi secara pemerintah kita tidak bisa membantu," ungkapnya.
Meski begitu, Pemko Pekanbaru akan membantu menyampaikan kepada pihak yang berwenang yakni UNHCR terkait makan mereka. "Paling tidak sebagai pemerintah menyampaikan kepada UNHCR terkait makan. Jangankan untuk makan, rumah tinggal saja tidak ada," sebutnya.
Selain soal pangan, Pemko Pekanbaru juga meminta agar UNHCR segera menyediakan tempat tinggal mereka. Pasalnya, keberadaan mereka di atas trotoar jalan sudah dipastikan tidak boleh dan melanggar ketertiban umum.
"Untuk pemandangan tentu menggangu ketertiban umum, karena berada di sepanjang trotoar. Tentu sangat mengganggu, karena itu UNHCR harus mengambil langkah-langkah untuk membantu masalah pangan dan tempat tinggal mereka," pungkasnya.
Informasi yang CAKAPLAH.com terima, WNA Rohingya yang tinggal di luar Rudenim atau trotoar jalan tersebut ada sekitar 55 orang. Sementara di dalam Rudenim sekitar 129 orang.
Saat ini tempat penampungan WNA Rohingya tersebut dalam kondisi penuh. Ditambah lagi, mereka yang datang secara ilegal dan tanpa izin apa pun.**
Penulis | : | Rahmat Hidayat |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Kota Pekanbaru |