BANGKINANG (CAKAPLAH) - Ada pertunjukan menarik usai peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di Kabupaten Kampar, pagi tadi. Siswa dan guru SMKN 1 Kuok menyuguhkan drama kolosal yang mengangkat cerita perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam melawan penjajah Belanda.
Penampilan drama kolosal yang disutradarai Merya Fitri, Asef Gunawan, dan Dili Sutri, penata Gerak Nelparigawati serta narasumber Ghazali, ini berhasil memukau peserta upacara yang hadir.
Pertunjukan drama ini dibawah bimbingan Bupati Kampar Azis Zaenal, Dandim 0313/KPR Letkol Inf Beni Susanto, Koordinator Mayor Arhanud Gunawan yang juga Danramil 01 Bangkinang, Koordinator Kepala SMKN 1 Kuok Nuraningsih.
Drama kolosal yang melibatkan puluhan pemain ini menceritakan perjuangan para pahlawan tentara Indonesia dan masyarakat Bangkinang-Kuok sekitarnya yang dimulai dari Agresi Militer ke II Tahun 1948/1949. Di mana saat itu Belanda masuk dari Sumatera Barat sebanyak 22 truk. Pasukan Belanda tiba di Rantau Berangin, Kuok pada Kamis 31 Desember 1949.
Kemudian pada Jum’at 6 Februari 1949, pasukan Indonesia diberangkatkan untuk menggempur tentara Belanda di Pangkalan Gerilia Bangkinang Kuok. Selanjutnya penyerangan dan penyerbuan pasukan Belanda ke Markas Komando Pangkalan Girilia (KPG) Bangkinang 1 Kuok pada Maret 1949 tepatnya di rumah Ibu Arif Ruslan.
Kemudian peperangan di Bukit Agung Kuok pada akhir 1949 di bawah pimpinan Tugimin mengepung tentara Belanda sepanjang 1,5 KM di hilir Pasar Kuok, dimana tokoh masyarakat Kuok yang ikut adalah Kalap Halim, Dacing, Numbal dan Siakaim Jundai.
Bupati Kampar H Azis Zaenal menyampaikan bahwa drama ini mengingatkan kita akan perjuangan penuh dengan tumpah darah bangsa Indonesia dalam melawan para penjajah khususnya tentara Belanda.
"Kita sebagai penikmat kemerdekaan ini, mari kita isi kemerdekaan ini dengan penuh pengabdian," ujar Azis mengomentari drama ini.
Penulis | : | Arif/A.Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Serba Serbi, Kabupaten Kampar |