PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar, Santoso menyatakan bahwa jalan lintas Riau-Sumatera Barat tetap aman bagi pengendara yang melintas dari maupun menuju Sumatara Barat.

Hal ini disampaikan Santoso membantah kabar yang beredar bahwa jalur lintas Riau-Sumbar ambrol hari ini sehingga tidak bisa dilewati kendaraan bermotor.

Santoso membenarkan ada jalan yang mengalami ambrol di Kabupaten Kampar sehingga tidak bisa dilewati kendaraan berat akan tetapi peristiwa itu terjadi di jalan Lintas Batu Bersurat menuju situs bersejarah Candi Muara Takus.

"Jalan yang ambrol itu merupakan jalan lintas Batu Bersurat menuju Candi Muara Takus, jadi bukan jalan lintas Riau-Sumbar seperti kabar yang banyak beredar saat ini. Dengan demikian masyarakat Riau yang sedang dalam perjalanan baik menuju Sumbar maupun pulang dari Sumbar tidak ada masalah," tegas Santoso, Senin (25/12/2017).

Melalui CAKAPLAH.COM, Santoso juga mengingatkan agar masyarakat yang sedang melintas di jalan yang rusak tersebut untuk berhati-hati. Ia mengatakan jalan ini memang sudah berulang kali ambrol ketika hujan lebat.

"Jalan tersebut sudah ke empat kalinya ambrol. Imbauan dari kami tentu kepada seluruh penggunan jalan yang hendak ke Bangkinang untuk lebih berhati-hati. Apalagi jika melintasi jalan di tengah malam," katanya lagi.

Ditambahkan Santoso, solusi agar Jalan tersebut tetap difungsikan yakni pihaknya bersama Dinas terkait yakni Dinas PU Kabupaten Kampar meminta kepada Dinas PU Provinsi Riau segera turun tangan memperbaiki jalan yang amblas ini.

"Selain penimbunan tanah, solusi terbaik tentu perbaikan Box Culvert. Jika tak diperbaiki tentu efeknya menghambat masyarakat yang dari hulu hendak ke Bangkinang tak bisa lewat. Apalagi ini jalan utama," ungkapnya.

Saat disinggung apa ada alternatif bagi pengguna untuk menghindari jalan rusak tersebut, Santoso mengatakan jika dialihkan maka perjalanan akan memakan waktu yang tidak sedikit. "Kalau dialihkan tentu jauh sekali. Bisa tiga kali lipatlah," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, jalan akses yang ambrol itu tepatnya pada ruas Simpang Batu Bersurat - Muara Takus tepatnya di Desa Binamang Kecamatan XIII Koto, Kampar. Jalan yang ambrol sepanjang 20 meter dengan kedalaman satu meter terjadi pada saat hujan deras Senin dini hari.

Ambrolnya jalan ini memutus akses jalan ke Desa Pongkai, Koto Tuo, Koto Tuo Barat, Muara Takus, Gunung Bungsu dan enam Desa di Koto Kampar Hulu.

Padahal ruas jalan ini baru saja diperbaiki dan diaspal menggunakan dana APBD provinsi Riau tahun 2017. Menurut beberapa warga, jalan ini amblas karena curah hujan cukup tinggi dalam dua hari terakhir sehingga menyebabkan badan jalan tidak kuat menahan beban kendaraan yang lewat.

Salah seorang warga setempat, Amri Domber (30), kepada CAKAPLAH.COM mengatakan, kerusakan jalan itu disebabkan karena faktor alam.

‎"Ambrolnya sejak tadi malam karena curah hujan cukup tinggi. Kendaraan besar tidak bisa melintas, kalau kendaraan kecil masih bisa dilalui. Dan ini merupakan akses satu-satunya warga setempat dan para wisatawan yang akan berkunjung ke Candi Muara Takus," ujar Amri.

Dari pantaun wartawan di lapangan, jalan poros yang menghubungkan dua kecamatan itu kondisinya sangat parah dan belum bisa dilalui mobil. Panjang jalan yang ambrol ini sekira 15 meter dan semua badan jalan turun. Belum ada alat berat yang diturunkan hingga pukul 12.30 WIB tadi.

Pengunjung ke candi Muara Takus pun terkendala. Jalan alternatif untuk bisa keluar dari kampung ini hanyalah melalui Pendalian, Kabupaten Rokan Hulu. Itu memakan jarak tempuh yang sangat jauh apabila tidak ada jalan sementara atau jalan darurat.

Sedangkan Gubernur Riau memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau untuk mengatasi jalan ambrol di akses menuju kawasan wisata Candi Muara Takus, Kabupaten Kampar yang ambrol hari ini.

"Sudah saya perintah pak Dadang Kadis PUPR untuk segera mengatasi jalan yang ambrol tersebut agar bisa pulih dan bisa dilalui masyarakat," ujar Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Senin, (25/12/2017).

Dijelaskan Gubri, upaya tanggap respon tersebut memang perlu dilakukan agar jalan utama menuju kawasan wisata Candi Muara Takus kembali lancar. Apalagi saat ini sedang memasuki musim liburan sekolah dan natal serta tahun baru yang merupakan masa-masa ramainya kunjungan ke situs bersejarah tersebut.