Kerusakan akibat angin puting beliung di Tapung, Kampar.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ratusan masyarakat di Desa Muktisari, Kecamatan Tapung, Kampar, saat ini sudah mulai beraktivitas dengan normal. Meski terjadi kerusakan akibat angin puting beliung yang menerjang desa tersebut belum sepenuhnya diperbaiki, namun berbagai kegiatan harian dilaksanakan seperti biasa.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, angin puting beliung merusak 25 rumah warga di desa tersebut. Selain itu, sebanyak tiga gedung sekolah masing-masing SD Negeri 01 Muktisari, SMP 005 Muktisari dan SD 027 mengalami kerusakan cukup parah.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kampar, Adi Chandra, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih berjaga-jaga terhadap bencana susulan. Pasalnya, berdasarkan data dari BMKG, cuaca buruk masih mungkin terjadi hingga tujuh hari ke depan.
"Korban puting beliung saat ini sudah bisa beraktivitas normal. Namun kita tetap waspada karena berdasarkan data BMKG masih ada potensi terjadi kembali," sebut Adi, Jumat (10/8/2018).
Adi menjelaskan, berdasarkan pemetaan dari BPBD Kampar, terdapat sejumlah lokasi yang cukup rawan terjadi bencana puting beliung. Diantaranya adalah Kecamatan XIII Koto Kampar yang diapit pegunungan Bukit Barisan.
"XIII Koto Kampar merupakan pertemuan angin lembah dengan lembah. Angin yang berhembus kencang bisa membuat beliung dengan lingkaran 2-3 meter. Nantinya angin juga akan berhembus ke tempat lain seperti Bangkinang. Ini yang kita waspadai," papar Adi.
Sedangkan untuk puting beliung di Tapung, Adi mengatakan bahwa ini merupakan fenomena yang baru terjadi. Karena sudah sejak lama Tapung tidak dilanda puting beliung. "Menurut tetua adat Tapung memang pernah diterjang puting beliung. Tapi itu sudah sangat lama sekali," tambahnya.
Adi juga mengimbau agar masyarakat bisa terus waspada terhadap kemungkinan bencana puting beliung susulan.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Kabupaten Kampar, Lingkungan, Peristiwa |